Pimpinan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Dikabarkan Tewas, Ini 4 Hal yang Harus Diwaspadai Indonesia

Pimpinan Negara Islam Irak Suriah (ISIS) Abu Bakar al-Baghdagi dikabarkan tewas dalam serangan malam pasukan khusus Amerika Serikat.

AP
Pimpinan Negara Islam Irak Suriah (ISIS), Abu bakar al-Baghdadi. 

Seperti, arus balik ISIS ke Indonesia dan munculnya kelompok JI yang berafiliasi dengan Al Qaeda.

Relawan Joko Widodo Asal Papua Nekat ke Jakarta, Ingin Diangkat Jadi Staf Khusus

Peringati Sumpah Pemuda, Ini Pesan Mendikbud Nadiem Makarim untuk Generasi Milenial

"Gerakan-gerakan ini seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah untuk memberantas terorisme. Gerakan dari kelompok radikal pasca-kematian Abu Bakar al-Baghdadi tersebut akan menunjukkan pola atau arah tertentu yang bisa dideteksi dan dicegah sejak dini," kata dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan apabila momentum ini tidak dimanfaatkan oleh pemerintah, bisa direbut oleh kelompok radikal yang berafiliasi dengan gerakan teroris trans nasional.

"Aksi oleh kombatan ISIS hasil arus balik dari Suriah yang didukung oleh simpatisannya di Indonesia yang tergabung di JAD tentu tidak bisa disepelekan. Apalagi jika konsilidasi kelompok Jamaah Islamiyah berhasil dilakukan dan beraksi kembali. Pasca kematian Abu Bakar al-Baghdadi ancaman terorisme di Indonesia justru lebih serius," tandasnya.

4. Pergerakan sel tidur organisasi terorisme di Indonesia.

Pimpinan Negara Islam Irak Suriah (ISIS), Abu bakar al-Baghdadi.
Pimpinan Negara Islam Irak Suriah (ISIS), Abu bakar al-Baghdadi. (AP)

Mabes Polri berusaha mengonfirmasi kebenaran atas kabar tewasnya pimpinan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi ke Badan Intelijen Amerika Serikat FBI.

"Kami akan tanyakan ke FBI tentang kebenaran berita ini," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (28/10/2019).

Dedi mengatakan, jika kabar tewasnya al-Baghdadi benar adanya kekuatan struktur di tubuh ISIS akan berkurang.

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menuturkan, pihaknya bersama stakeholder terkait akan mengantisipasi pergerakan sel tidur jaringan ISIS di Indonesia.

"Sudah jauh berkurang kekuatan terstrukturnya (apabila benar tewas, -red). Namun, Polri dan stakeholder terkait tetap mengantisipasi sleeping-sleeping sel atau secara perseorangan yang terpapar oleh paham radikal ISIS," kata dia.

(TribunPalu.com, Tribunnews.com/Vincentius Jyestha, Kompas.com/Devina Halim)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved