Disetujui Komisi III DPR RI, Idham Azis Sampaikan 7 Program Prioritas Jika Diangkat Jadi Kapolri
Setelah dilakukan uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri, Komisi III DPR RI berakhir pada keputusan menyetujui Idham Azis sebagai Kapolri.
TRIBUNPALU.COM - Uji Kepatutan dan Kelayakan (fit and proper test) Calon Kapolri telah dilakukan hari ini, Rabu (30/10/2019) di Komisi III DPR RI.
Pengujian kepatutan dan kelayakan Komjen Idham Azis untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) itu dimulai sekira pukul 14.00 WIB.
Sebelumnya, pada Rabu pagi tadi Idham Azis menjalani wawancara bersama Ketua Komisi III DPR RI, Herman Herry.
Wawancara yang dilaksanakan di kediaman pribadi Idham Azis tersebut bertujuan untuk mengatahui lebih jauh mengenai pribadi dari seorang calon Kapolri termasuk yang berkaitan dengan kehidupan berkeluarga.
• Ini Perjalanan Karier Idham Azis; Pernah jadi Kapolda Sulteng hingga Akrab di Bidang Anti Terorisme
Pada pelaksanaan uji kepatutan dan kelayakan tersebut, Idham menyampaikan tujuh program prioritas yang akan ia jalankan apabila diangkat menjadi Kapolri.
"Program prioritas tersebut didasarkan pada perkembangan lingkungan strategis baik global, regional, maupun nasional serta harapan dan tuntutan masyarakat. Selain itu juga mengacu pada arah pembangunan pemerintah dan arah kebijakan Polri," ujar Idham Azis berdasarkan tayangan Kompas TV.
Idham Azis juga menyampaikan beberapa poin permasalahan internal Polri, di antaranya adalah kualitas dan kesejahteraan Sumber Daya Manusia (SDM), postur kelembagaan, pembenahan kultur, pengelolaan sinergi polisional, serta pengawasan di lingkungan polri.
Menurutnya, kemampuan mengelola permasalahan internal maupun eksternal akan menguatkan postur Polri yang promoter.
Kabar terakhir, Herman Herry mengumumkan Komisi III DPR menyetujui Komjen Idham Azis menjadi Kapolri.
Selanjutnya keputusan tersebut akan dibahas dalam sidang Paripurna yang akan digelar esok hari.
• Menggantikan Tito Karnavian, Komjen Idham Azis Dipastikan Jadi Kapolri
7 Program Prioritas Idham Azis jika diangkat sebagai Kapolri:
1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang unggul
Program ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan mendapatkan calon-calon polri yang unggul dan berkualitas.
Program tersebut akan diwujudkan melalui sejumlah kegiatan, di antaranya adalah dengan melakukan rekrutmen proaktif dengan prinsip bersih, transparan, akuntabel, humanis berbasis teknologi informasi.
2. Pemantapan Pemeliharaan Keamanan Ketertiban Masyarakat
Bertujuan untuk menjawab permasalahan belum optimalnya kemampuan deteksi dini intelejen, konflik sosial yang masih terus terjadi, serta berkembangnya radikalisme.
Selain itu, Idham Azis juga menyoroti Pilkada serentak dan Pekan Olaharga Nasional (PON) yang akan digelar pada 2020 mendatang.
3. Penguatan Penegakan Hukum yang Profesional dan Berkeadilan
Program ini didasari oleh masih terjadinya kasus kejahatan yang meresahkan dan menjadi perhatian publik, penanganan kasus yang dinilai tidak transparan dan berbelit-belit, serta keluhan dari masyarakat akibat kurang profesionalnya penyidik.
4. Pemantapan Manajemen Media
Manajemen media ditujukan untuk mendukung semua program yang dilakukan sehingga proses dan hasilnya dapat diketahui, dilihat, dan dirasakan publik.
Selain itu, program pemantapan manajemen media juga dimaksudkan untuk mengatasi maraknya hoaks (berita bohong), propaganda negatif, dan ujaran kebencian.
5. Penguatan Sinergi Polisional
Polri menyadari bahwa dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif perlu dilakukan kerjasama dengan kementerian maupun lembaga terkait.
6. Penataan Kelembagaan
Program ini didasarkan pada kebutuhan untuk memperkuat organisasi dan pemenuhan standar minimal sarana-prasarana melalui penataan regulasi dan mempercepat perubahan kultur yang humanis dan melayani.
7. Penguatan Pengawasan
Program ini dilaksanakan dengan melakukan pengawasan internal dengan meningkatkan sistem pengaduan masyarakat secara daring di seluruh jajaran secara terintegrasi.
Selain itu juga dilakukan dengan peningkatan kerjasama dengan pengawas eksternal.
Idham Azis menambahkan program-program tersebut akan diimplementasikan secara cepat selama 14 bulan ke depan.(*)
(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany Priastuti)
Perjalanan Karier Idham Azis; Pernah jadi Kapolda Sulteng hingga Akrab di Bidang Anti Terorisme
TRIBUNPALU.COM - Kabareskrim Komjen Pol Idham Azis resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Kapolri untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh Tito Karnavian.
Sementara Tito Karnavian mengemban tugas baru sebagai Menteri Dalam Negeri di Kabinet Indonesia Maju.
Nama Idham Azis disebut Jokowi sebagai calon tunggal Kepala Polri.
"Sudah diajukan ke DPR, Pak Idham Azis," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/10/2019).
"Hanya satu calon," lanjutnya seperti dikutip dari Kompas.com.
• Kenal Dekat dengan Edhy Prabowo, Susi Pudjiastuti yakin KKP Tetap Moncer di Masa Mendatang
Saat ini, Idham Azis diketahui menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Namun, berdasarkan ketentuan peraturan perundangan, Idham Azis harus terlebih dulu melalui uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR.
Presiden Jokowi telah mengirimkan Surat Presiden (Surpres) pengganti Kapolri pada Rabu, (23/10/2019).
"Sudah masuk (Surpres), iya Idham Aziz," ujar Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.
Menurut Sufmi Dasco, DPR akan segera memproses surat tersebut.
Nantinya, setelah alat kelengkapan dewan (AKD) Komisi III terbentuk maka akan digelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap Idham Aziz.
"Ya nunggu Komisi III disepakati dulu. Kan Komisi III baru minggu depan, setelah itu ya langsung kita adakan fit and proper test. Kan komisinya belum dilantik," katanya seperti dikutip dari Tribunnews.com.
• Usai Serah Terima Jabatan, Nadiem Makarim Langsung Kunjungi Perpustakaan Kemendikbud
• Anggaran Rp82,8 Miliar Lem Aibon, Anies Baswedan: Ada Masalah di Sistem e-Budgeting Warisan Ahok
• Viral di Medsos, 6 Fakta Seputar Anggaran Disdik DKI Jakarta Rp82,8 Miliar untuk Lem Aibon
Profil Idham Azis
Idham Azis lulus dari pendidikan di Akademi Kepolisian pada 1988 setahun setelah Tito Karnavian.
Ia dikenal punya banyak pengalaman di bidang reserse.
Awal karier Idham Azis dimulai saat mengemban jabatan Kepala Urusan Bina Operasi Lalu Lintas Kepolisian Resor Bandung pada tahun 1989.
Pada 2004, Idham Azis sempat menjadi Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat.
Namun, namanya mulai dikenal saat menjabat Kanit Pemeriksaan Subden Investigasi Densus 88 Antiteror pada 2005.
Bersama Tito Karnavian, Idham Azis berhasil melumpuhkan gembong teroris Azhari Husin alias Dr Azhari di Batu, Malang, Jawa.
Kemudian, Idham Azis dimutasi menjadi Kapolres Metro Jakarta Barat di akhir 2008.
Setahun berselang, ia kembali dimutasi menjadi Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya.
• Menggantikan Tito Karnavian, Komjen Idham Azis Dipastikan Jadi Kapolri
• Kasus Jual-beli Jabatan di Kementerian Agama, Saksi Ungkap Pesan Lukman Hakim Saifuddin
• Nadiem Makarim Jadi Mendikbud, KPAI Minta Tingginya Kasus Kekerasan di Sekolah Diperhatikan
Pria kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara itu kemudian naik menjadi Wakadensus 88 Antiteror Polri (2010) untuk mendampingi Tito Karnavian yang menjabat Kadensus 88 Antiteror Polri.
Setelah dua setengah tahun bergelut melawan aksi terorisme, Idham ''pecah bintang'' lantaran dimutasi menjadi Dirtipikor Bareskrim Polri.
Pangkatnya pun naik menjadi Brigardir Jenderal (Brigjen).
Jabatan selanjutnya yang diemban Idham Azis pada 2014 adalah Kapolda Sulawesi Tengah.
Idham Azis kemudian dipercaya oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk mengawal Ibukota dengan jabatan Kapolda Metro Jaya pada 2017.
Dua tahun berselang, Idham Azis menggantikan Komjen Pol Arief Sulistyanto sebagai Kabareskrim Polri.
Saat ini, Idham Aziz baru akan pensiun 22 Januari 2021.
Masih memiliki waktu 1,5 tahun masa aktif sebagai perwira polisi, kini pada 2019, Idham Azis ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal pengganti Kapolri.
Berikut sederet jabatan dalam karier panjang Komjen Idham Azis:
1988: Pamapta Kepolisian Resor Bandung
1989: Kepala Urusan Bina Operasi Lalu Lintas Kepolisian Resor Bandung
1991: Kepala Kepolisian Sektor Dayeuhkolot Resor Bandung
1993: Kepala Kepolisian Majalaya Resor Bandung Kepolisian Wilayah Priangan
1999: Kepala Unit VC Satuan Serse UM Direktorat Serse Kepolisian Daerah Metro Jaya
2001: Wakil Kepala Satuan Serse UM Direktorat Serse Kepolisian Daerah Metro Jaya
2002: Perwira Menengah Sekolah Staf & Kepemimpinan Dediklat Polri
2002: Kepala Satuan I Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya
2003: Kepala Satuan III/UM Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya
2004: Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat
2004: Inspektur Bidang Operasi Inspektorat Wilayah Daerah Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah
2005: Kepala Unit Pemeriksaan Sub Detasemen Investigasi Densus/Anti-Teror
2006: Kepala Unit IV Direktorat I/Keamanan & Transnasional Badan Reserse Kriminal Polri
2008: Kepala Sub Detasemen Investigasi Densus 88/Anti-Teror Badan Reserse Kriminal Polri
2008: Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat
2009: Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya
2010: Wakil Kepala Densus 88/Anti-Teror Polri
2013: Direktur Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri
2014: Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah
2016: Inspektur Wilayah II Inspektorat Wilayah Umum Polri
2016: Kepala Divisi Profesi & Pengamanan Polri
2017: Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya
2019: Kepala Badan Reserse Kriminal Polri
- Anggota Tim Kobra pimpinan Pak Tito waktu itu penangkapan HMP;
- Tim penangkapan gembong teroris Dr. Azahari di Batu Malang (KPLB);
- Pengungkapan kasus Bom Bali I dan II;
- Wakil Satgas Pengungkapan kasus-kasus teror dan konflik Poso (Ops Camar Maleo);
- Ops terorisme Sulteng (Satgas Tinombala), DPO Santoso Dg Koro MD
Prestasi
- Kapolda Metro - Pengamanan event Internasional Asian Games
(TribunPalu.com/Kompas.com/Tribunnews.com)