Bertepatan dengan Global Refill Day, Susi Pudjiastuti Kampanyekan 'Refuse Single Use Plastic'
Sampah plastik cukup menjadi sorotan dunia belakangan ini. Kebiasaan pemakaian plastik sekali pakai dianggap sebagai penyebab masalah lingkungan.
Kampanye untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai tidak hanya dilakukan oleh Susi Pudjiastuti seorang.
Masalah sampah plastik telah menjadi sorotan dunia.
Terutama di era digital ini, cukup banyak aktivis peduli lingkungan yang gencar melakukan imbauan ataupun ajakan kepada masyarakat luas untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Hal ini didasari dari banyaknya temuan sampah plastik yang telah menyebabkan kerusakan ekosistem.
Cukup banyak laporan yang menunjukkan adanya sampah plastik di laut yang mengancam kehidupan di sana.
Misalnya kasus ditemukannya seekor penyu yang terluka akibat sebuah sedotan plastik tersangkut di kepalanya.
Atau kasus lain seperti ikan yang mengandung plastik.
• Ajak Followers Peduli Sampah, Awkarin Dapat Undangan Khusus dari Ganjar Pranowo ke Kongres Sampah
Hal itu pula yang kemudian mendorong Greenpeace, sebuah organisasi peduli lingkungan internasional.
Pada 6 November 2019 lalu, Greenpeace memperingati Global Refill Day atau Hari Isi Ulang Sedunia.
Program ini dimaksudkan untuk mengajak masyarakat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Sebagai gantinya mereka menghimbau agar masyarakat beralih pada wadah non-sekali pakai.
Greenpeace Indonesia melalui akun instagram resminya mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dengan cara mengunggah foto saat menggunakan wadah non-sekali pakai.
Sebagai hadiah, mereka menyiapkan tumbler bertuliskan #PantangPlastik.
(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany Priastuti)