Tanggapan Ahok Soal Penolakan Serikat Pekerja Pertamina: Dia Tak Tahu Saya Lulusan S3 Mako Brimob
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok menanggapi santai soal penolakan serikat pekerja Pertamina.
Dari tiga BUMN yang ditawarkan kepada Ahok, yakni Pertamina, PLN, dan Krakatau Steel, santer beredar bahwa Ahok akan menjadi petinggi Pertamina.
Kabar Ahok menjadi petinggi Pertamina mendapat penolakan dari Serikat Pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu dan PA 212.

Namun Ahok menanggapi santai aksi tersebut.
"Kayanya hidupku ditolak melulu," canda Ahok.
Keterangan tersebut ia sampaikan ketika menghadiri workshop yang diselenggarakan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Meskipun menuai beberapa aksi penolakan, Ahok menyatakan akan tetap bersedia menerima tawaran Erick Tohir untuk menjadi pimpinan di perusahaan BUMN.
"Yaa kalau ditunjuk, saya harus siap dong," ujar Ahok.
Ia menjelaskan dalam hidup ini tidak ada sesuatu yang akan berjalan dengann mulus.
Ahok sempat berkelakar, jika Tuhan kerap ditentang, apalagi dengan manusia.
"Hidup ini nggak ada yang seluruhnya tulus 100 persen, Tuhan aja ada yang nentang kok," imbuhnya.
• Tanggapan PA 212 Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina: Jangan Singgung Agama Lagi
• Resmi Jadi Komisaris Utama Pertamina, Rekam Jejak Ahok di 3 Perusahaan, Ajak Investor Bikin KIAK
Status Mantan Narapidana
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD menyatakan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bisa menjabat di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) walaupun pernah berstatus sebagai narapidana.
Menurutnya, mantan narapidana dilarang menjadi pejabat publik, sedangkan BUMN bukan badan hukum publik.
"BUMN bukan badan hukum publik dia badan hukum perdata. Badan hukum perdata itu tunduk pada undang undang Perseroan Terbatas (PT)."

Sementara itu, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rahman menyebut status Ahok sebagai mantan terpidana penodaan agama tidak bermasalah.