Sindir Ekspor Benih Lobster, Sudjiwo Tedjo: Ujung-ujungnya Bukan Lingkungan, Tapi Ekonomi
Budayawan Sudjiwo Tedjo memberikan komentar tentang pro kontra pelegalan benih lobster yang diwacanakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.
Menjawab pertanyaan warganet tentang alasan yang diungkapkan Edhy, Susi menilai tidak bisa mengerti hingga saat ini.
"Yg mengherankan adalah kenapa mengatasi penyelundupan baby lobster kok dgn mengkespor secara legal?" tanya akun @RinjaniJB.
Kemudian Susi memberikan tanggapan.
"Itu yg saya juga tidak bisa mengerti sd detik ini.
Daya putar pikiran saya, merenung dan berpikir keras, tapi tetap saya tidak bisa mengerti.
Mungkin krn pendidikan saya yg kurang tinggi," jawab Susi, Minggu (15/12/2019).
Pesan untuk Nelayan
Susi Pudjiastuti mengingatkan para nelayan terkait kerugian yang didapat apabila melakukan ekspor benih lobster.
Melalui sebuah postingan video di Twitter @susipudjiastuti, Susi menyebut lobster memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
"Lobster yg bernilai ekonomi tinggi tidak boleh punah, hanya karena ketamakan kita untuk menual bibitnya; dengan harga seperseratusnyapun tidak.
Astagfirulah .. karunia Tuhan tidak boleh kita kufur akan nikmat dr Nya," tulisnya.
• Soal Ekspor Benih Lobster, Fadli Zon Minta Edhy Prabowo Pertimbangkan Masukan dari Susi Pudjiastuti
• Reaksi Susi Pudjiastuti Soal Temuan PPATK Penyelundupan Lobster Rp 900 M: Lebih Gede dari Harley!

Sementara itu dalam video tersebut, Susi sedang akan mengonsumsi lobster saat makan malam di Pangandaran, Selasa (10/12/2019) lalu.
"Malam ini saya makan di Pangandaran dengan lobster. Satu ekor lobster beratnya kurang lebih 400-500 gram. Lobster yang begini harganya 600-800 ribu," ujarnya.
Ia mengungkapkan perhitungan harga lobster yang dijual dengan harga murah akan sangat merugikan para nelayan.
"Berarti satu ekor lobster ini 400 ribu, bibitnya diambil dan dijual hanya dengan 30 ribu saja."
"Berapa rugi kita, apalagi kalau lobsternya berjenis mutiara."