Tak Setujui Pendapat Menteri PUPR, Pakar Hidrodinamika: Kalau Dinormalisasi, Jakarta Bisa Tenggelam
Pakar Hidrodinamika, Muslim Muin tak setuju pendapat Menteri PUPR yang menyebut banjir disebabkan oleh mandegnya normalisasi.
TRIBUNPALU.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyebut banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya disebabkan oleh mandegnya normalisasi.
Namun, pakar Hidrodinamika, Muslim Muin, tak setuju dengan pendapat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Pernyataan tersebut disampaikan Muslim dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Kamis (2/1/2020).
"Malah saya bersyukur bahwa normalisasi tidak dilakukan," ujar Muslim.
"Karena begini, kita punya Sungai Ciliwung nih, ada air dari hulu dia tertahan dulu di daerah banjir."
"Kalau air yang tertahan ini kita perlancar, kita normalisasi, air yang ke hilir kan jadi lebih besar," ungkapnya.
Muslim menuturkan, jika dilakukan normalisasi maka daerah Banjir Kanal Barat akan meluap.
"Kalau dinormalisasi, saya yakin Banjir Kanal Barat meluap, Jakarta hancur, jadi terbalik saya sama Pak Menteri PUPR," jelas Muslim.
• Presiden Joko Widodo Sebut Upaya Pengendalian Banjir di Jakarta Terhambat Sejak 2017
• Banjir Bandang Landa Kabupaten Kepulauan Sangihe, 2 Orang Dilaporkan Tewas
Muslim menyebut, jika ingin melakukan normalisasi, seharusnya dimulai dari hilir baru ke hulu, bukan sebaliknya.
"Mulailah dari Banjir Kanal Barat dulu, Banjir Kanal Barat sudah bisa belum menerima air yang demikian banyak dari Ciliwung ini," terangnya.
Kalau dinormalisasi di hulu, menurut Muslim, air yang berada di hilir jumlahnya akan lebih besar.
"Hilirnya itu sekarang tidak sanggup kondisinya," ungkapnya.
Untuk melakukan normalisasi di hilir dapat dilakukan dengan cara pengerukan, tanggul tinggikan, serta kapasitasnya diperbesar.
"Kalau kondisi sekarang ini, kalau dinormalisasi malah tenggelam Jakarta," tegasnya.
• Jakarta Direndam Banjir, Ahok Turut Berkabung dan Beri Pesan Khusus untuk Warga di DAS
• 16 Warga Tewas Akibat Banjir di Kabupaten Bogor, Muncul Kampung Mati yang Ditinggal Penduduknya
Beda Pandangan Menteri PUPR dengan Gubernur DKI Jakarta Soal Penyebab Banjir