Kim Jong Un Akhirnya Muncul ke Publik Setelah Kematian Jenderal Iran, Sempat Dikabarkan Sembunyi
Kim Jong Un terlihat di depan umum untuk pertama kali sejak meninggalnya jenderal Iran, Qasem Soleimani.
TRIBUNPALU.COM - Kim Jong Un terlihat di depan umum untuk pertama kali sejak meninggalnya jenderal Iran, Qasem Soleimani.
Tidak terlihatnya Kim Jong Un memunculkan rumor bahwa sang diktator Korea Utara tersebut tengah bersembunyi, Daily Mail mengabarkan.
Kim Jong Un tidak terlihat sejak 31 Desember 2019 lalu.
Setelah kematian Jenderal Soleimani dan Korut tetap diam, desas-desus merebak di negara tetangga Korea Selatan bahwa Korut bersembunyi.
Namun kini, Kim Jong Un telah muncul, Rabu (8/1/2020).
• Jatuh Cinta Dengan Kim Jong Un, Donald Trump Cabut Sanksi Terhadap Korea Utara
• Relasi Kim Jong Un dan Donald Trump: dari Saling Ejek hingga Mesra
• Jelang Pertemuan Pemimpin Korut dan Presiden AS, Vietnam Deportasi Pria Peniru Kim Jong Un

Ia mengunjungi pabrik pupuk yang sedang dibangun di Sunchon, Provinsi Pyongan Selatan.
Terdapat kecenderungan pemimpin Korea Utara "menghilang" saat adanya krisis internasional.
Sebelumnya, ayah Kim Jong Un, yaitu Kim Jong Il menghilang dari mata publik selama 25 hari setelah AS menginvasi Afghanistan pada tahun 2001.
Ia kembali menghilang selama 50 hari setelah invasi Irak pada tahun 2003.

Tetapi Kim Jong Un nampaknya telah menolak kebiasaan tersebut.
"Ketua Kim telah menekankan hubungan persahabatan pribadi yang telah dibangunnya dengan Presiden Donald Trump," kata seorang pejabat Seoul kepada harian Korea Selatan JoongAng.
"Entah ia mengakui bahwa ia berbeda dari Soleimani atau ia hanya berniat untuk memamerkan pekerjaan konstruksi."
• Buntut Pembunuhan Qassem Soleimani, Iran Beri Peringatan untuk Sekutu Amerika di Timur Tengah
• Tanggapi Ketegangan Iran-AS, SBY: Saya Berhak Cemas, Pemimpin Dunia Tak Boleh Lakukan Pembiaran
• BREAKING NEWS: Pesawat Berpenumpang 180 Orang Jatuh di Dekat Bandara Internasional Iran

Laporan menyebutkan bahwa kemunculan Kim tersebut tidak berujuk apapun terhadap pembunuhan Qassem Soleimani maupun perselisihan Korut yang tengah berlangsung dengan AS.
Justru, masalah penyerangan tersebut hampir tidak terekspos oleh jaringan propaganda Korea Utara.
Lembaga penyiaran negara KCNA hanya menulis laporan kecil kemarin yang mengabarkan bahwa China dan Rusia telah mengutuk serangan AS di Baghdad tersebut.
