Tanggapi Ketegangan Iran-AS, SBY: Saya Berhak Cemas, Pemimpin Dunia Tak Boleh Lakukan Pembiaran
Memanasnya hubungan Iran dan Amerika Serikat (AS) memicu respons Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Soleimani tewas setelah konvoi mobil yang ditumpanginya dihantam rudal di Bandara Internasional Baghdad, Irak, Jumat (3/1/2020) lalu.
Amerika Serikat kemudian mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Amerika Serikat melalui Pentagon menyatakan Qassem Soleimani merencanakan serangan terhadap warga Negeri Paman Sam.
• Ketegangan Iran dan AS Meningkat, Kemenlu RI Imbau WNI di Irak, Iran, dan Sekitarnya Waspada
• Serangan Udara Tewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani, Upaya Pengalihan Isu Pemakzulan Donald Trump?
• BREAKING NEWS: Pesawat Berpenumpang 180 Orang Jatuh di Dekat Bandara Internasional Iran

Bendera Merah
Sementara itu, Iran merespons kejadian tersebut dengan mengibarkan bendera merah di atas Masjid Jamkaran, di Kota Suci Syiah Qom, Iran.
Pengibaran bendera tersebut disiarkan secara langsung atau live di stasiun-stasiun televisi.
Diketahui ini merupakan pertama kali sepanjang sejarah, bendera merah dikibarkan di atas Masjid Jamkaran.

Arti Pengibaran Bendera Merah
Diwartakan Kompas.com sebagaimana dikutip dari The Times of India, bendera merah Iran berarti panggilan untuk melakukan pembalasan terhadap kematian Soleimani.
Bendera merah dalam tradisi Syiah melambangkan darah yang tumpah secara tidak adil dan sebagai panggilan untuk membalas seseorang yang terbunuh.
Konon, bendera merah dikibarkan di tempat suci Imam Hussain di Karbala setelah kematiannya dalam Pertempuran Karbala (680 M).
Sejak saat itu bendera tersebut belum diturunkan sampai sekarang.
Sejalan dengan tradisi Syiah, bendera itu hanya akan diturunkan begitu kematian Imam Hussain dibalas.
Sementara saat ini, pengibaran bendera merah menggarisbawahi keseriusan seruan Iran untuk membalas kematian Soleimani.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Mela Arnani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Iran-Amerika Memanas, SBY Ungkap Kecemasan, Serukan Pemimpin Dunia dan PBB Tak Lakukan Pembiaran