Viral di Media Sosial, Nenek 79 Tahun Jualan Sesaji di Bali Dibayar Pakai Uang Mainan

Gusti Ayu Made Suini (79), seorang Nenek yang berjualan canang atau sesajen untuk sembahyang agama Hindu, mengalami peristiwa tak menyedihkan.

Editor: Imam Saputro
Kompas.com/Istimewa
Gusti Ayu Made Suini (79) bersama suami(Istimewa) 

Sebelumnya, kisah Nenek Suini yang dibayar menggunakan uang maianan ini viral di sejumlah media sosial Bali.

Seperti yang diunggah akun @denpasarviral.

Dalam uanggahannya, pemilik akun menuliskan, "Tega banget, canang yang dijual Nenek ini dibayar menggunakan uang maianan".

Kisah tentang Nenek yang menerima uang mainan itu langsung ramai oleh beragam komentar warganet.

Sebagian besar memberikan simpati untuk Nenek.

Setelah unggahan itu viral di media sosial, sejumlah bantuan mengalir untuk Nenek Suini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jualan Canang, Nenek 79 Tahun Ini Dibayar Pakai Uang Mainan"

Kisah Mbah Sadinah, Nenek Sebatang Kara di Magetan yang Jual 3 Sendok Miliknya demi Makan

Hidup miskin membuat seseorang bisa berbuat apa saja agar bisa makan.

Mbah Sadinah (75), warga Desa Kleco, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, terpaksa menjual tiga buah sendok yang dimilikinya untuk membeli beras.

“Kejadiannya kemarin, Mbah Sadinah ini ke rumah meminta sendoknya dibeli untuk membeli beras,” ujar Harmoko, warga yang dimintai tolong Mbah Sadinah, Minggu (29/9/2019).

Tak memiliki uang untuk membeli beras, janda sebatangkara di Kabupaten Magetan ini terpaksa menjual 3 sendok kepada tetangganya untuk membeli beras. Meski sebatang kara dan miskin, Mbah Sadinah tak prnah mendapat bantuan raskin dari pemerintah.
Tak memiliki uang untuk membeli beras, janda sebatangkara di Kabupaten Magetan ini terpaksa menjual 3 sendok kepada tetangganya untuk membeli beras. Meski sebatang kara dan miskin, Mbah Sadinah tak prnah mendapat bantuan raskin dari pemerintah. (KOMPAS.COM/SUKOCO)

Harmoko menambahkan, Mbah Sadinah memang hidup sebatang kara tanpa suami dan anak.

Ia juga hidup di bawah garis kemiskinan.

Menurutnya, sehari-hari Mbah Sadinah adalah nenek yang ulet dalam berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya.

Setiap hari, Mbah Sadinah bekerja mencari sisa gabah petani yang habis panen.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved