Flashmob Tarian Tradisional di Malioboro, Yogyakarta Jadi Viral, Ini Penjelasan Sang Penari
Diketahui, flashmob ini adalah bagian dari pagelaran event Malioboro Selasa Wage yang diselenggarakan pada Selasa (14/1/2020).
Selain itu, ada juga Nari Bareng yang mengajak pengunjung menari bersama di Benteng Vredebrugh.
Pengakuan Penari
Rupanya, pemilik akun @swastiacintya merupakan seorang penari yang turut tampil dalam flashmob di Malioboro Selasa Wage.
Perempuan yang akrab disapa Jeng Ancis itu mengaku dirinya tak lain adalah seorang abdi dalem Keraton Jogja.
Lebih lanjut, Jeng menyebutkan, penari flashmob hanya berlatih beberapa jam sebelum tampil di Malioboro.
"Untuk penari inti aku kurang tau (berapa lama latihannya), tapi kurang dari seminggu kok," ungkap perempuan yang akrab disapa Jeng Ancis, saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (15/1/2020).
"Sedangkan penari yang ikut flashmob, itu cuma latihan sebelum berangkat ke Maliioboronya saja," tambahnya.
• Penemuan Kerangka Manusia di Rumah Kosong di Bandung, Posisi Duduk dengan Jas Hujan Ponco
• Saran untuk 12 Zodiak, Ini Hal yang Harus Dilepas Aries hingga Pisces pada Tahun 2020
• Andre Rosiade Ungkap Manfaat Pembentukan Pansus dalam Kasus Jiwasraya: Jangan Kayak First Travel
Menurut Jeng Ancis, penari yang memandu flashmob di Malioboro Selasa Wage berasal dari berbagai komunitas.
"Penarinya ada yang abdi dalem mataya (penari dari kraton), sisanya umum dan ada juga yang dari sekolah atau kampus seni gitu," terang Jeng Ancis.
"Yang jadi penari utama ya dari abdi dalem keraton itu," tambahnya.
Ia menuturkan, flashmob yang viral dalam unggahannya ini merupakan flashmob ketiga yang dibawakan Keraton Jogja di event Malioboro Selasa Wage.
Sebelum menampilkan flasmob Golek Menak ini, Keraton Jogja pernah menampilkan flashmob Beksan Wanaran dan Beksan Bugis.
"Kalau flashmob dari keraton nggak setiap Selasa Wagen," tutur Jeng Ancis.
"Tapi sudah ada tiga kali flashmob di Selasa Wagen dari keraton, ini edisi yang ketiga," lanjutnya.

Menurut Jeng Ancis, penggagas flashmob ini adalah Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridhomardowo, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro.