Pemulihan Pascabencana, BFI Finance Resmikan Sarana Pengadaan Air Bersih di Sulawesi Tengah
PT BFI Finance Indonesia Tbk meresmikan sarana pengadaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan 300 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Sigi dan Kota Palu.
TRIBUNPALU.COM - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) meresmikan sarana pengadaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sekitar 300 Kepala Keluarga (KK) di wilayah Kabupaten Sigi dan Kota Palu.
Sarana pengadaan air bersih ini dimanfaatkan juga untuk fasilitas umum, seperti masjid dan sekolah.
Upaya rehabilitasi infrastruktur ini merupakan bentuk komitmen BFI Finance dalam pemulihan pascabencana Sulawesi Tengah (Sulteng) dan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
BFI Finance bekerja sama dengan Ikatan Alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia (ILUNI FTUI), Ikatan Alumni Arsitektur UI (ILUNIArsUI), dan FUSI Foundation untuk membangun tempat penampungan air bersih dalam bentuk water torn dan bak.
Acara peresmian dihadiri oleh Regional Manager BFI Finance Wilayah Sulawesi 1 BFI Finance Khenriek Tjandra, Ketua Umum ILUNI FTUI Cindar Hari Prabowo, serta Kepala Desa Lambara Enos, S.Pd.
“Air bersih merupakan kebutuhan pokok untuk aktivitas kehidupan sehari-hari. Pengadaan instalasi air bersih ini dapat dimanfaatkan secara memadai oleh masyarakat serta diharapkan dapat mendukung kesehatan serta kebersihan diri dan lingkungan,” ucap Khenriek.

• Korban Banjir Jakarta Gugat Anies Baswedan Rp42 Miliar, Berapa Harta Kekayaan Sang Gubernur DKI?
• Usung Konsep Autonomous City, Hanya Kendaraan Otonom dan Listrik yang Digunakan di Ibu Kota Baru
Setelah melakukan survei pada Agustus silam, bak penampungan air yang tersedia ternyata tidak mampu memenuhi supply air bersih untuk ratusan KK di Sigi dan Palu.
Pembangunan instalasi air bersih memakan waktu satu bulan dengan memasang pipa dari bak-bak penampungan.
Lokasi bak-bak tersebut terletak di dekat sumber air dan di Desa Daenggu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Proyek sarana penampungan air bersih ini berkonsep dua hal, antara lain:
- Instalasi air terbuka: mengambil supply air baku dari sungai di pegunungan menggunakan instalasi pipa.
Dengan memanfaatkan daya dorong gravitasi, air dialirkan ke bak-bak penampungan untuk kemudian disalurkan lagi kepada masyarakat yang membutuhkan.
- Berbasis masyarakat: hulu dari pipa air bersih ini berada di Desa Daenggu dan hilirnya di Kelurahan Donggala Kodi, Kota Palu.
Masyarakat sekitar turut terlibat membangun bak penampungan dan memasang jalur pipa sepanjang lima kilometer.

• Tanggapi Keraton Agung Sejagat, Antropolog: Totok Paham Pasarnya, Orang Malas dan Maunya Instan
• Kekeuh Ngaku Pemimpin Keraton Agung Sejagat, Besaran Isi Rekening Sinuhun Totok Terungkap
“Sarana pengadaan air bersih ini dapat dimanfaatkan untuk beragam keperluan. Salah satunya adalah untuk filtrasi air minum. Kami harap masyarakat dapat menikmati dampak langsung dari pembangunan proyek air bersih ini,” ujar Khenriek.