Hilang 14 Hari, Petani Desa Asaan, Banggai Ditemukan Dalam Keadaan Meninggal Dunia

Petani Desa Asaan, Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai yang hilang sejak 14 hari lalu ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Sabtu (18/1/2020) puk

Penulis: Haqir Muhakir | Editor: Imam Saputro
net
Ilustrasi jenazah 

TRIBUNPALU.COM BANGGAI - Petani Desa Asaan, Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai yang hilang sejak 14 hari lalu ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Sabtu (18/1/2020) pukul 14.12 WITA.

Korban yang bernama Manuel Satolom (62) itu, ditemukan sudah tidak bernyawa di Papindung wilayah perkebunan Desa Ampera, Kecamatan Pagimana.

Kapolsek Pagimana IPTU I Nyoman Dunia membenarkan adanya penemuan jasad Manuel Satolom tersebut.

Korban ditemukan oleh warga Desa Ampera dan Desa Asaan yang selama ini melakukan pencarian kerabat mereka itu.

“Benar korban sudah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya disemayamkan dan rencananya akan dikebumikan di Desa Asaan,” jelas Kapolsek Nyoman, saat dihubungi Sabtu malam.

Berdasarkan informasi kata Kapolsek Nyoman, korban memiliki riwayat lupa ingatan alias pikun.

Sehingga kata dia, kemungkinan korban tidak lagi mengetahui jalan pulang kerumahnya.

“Kita sudah melalukan pemeriksaan visum luar oleh tim medis dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan,” tambah Nyoman.

Diketahui, korban dinyatakan hilang sejak tanggal 4 Januari 2020 lalu.

Pencarian terhadap korban mulai dilakukan oleh tim SAR sejak tanggal 7 Januari 2020.

Korban hilang saat menginap di kebun miliknya sejak Sabtu (4/1/2020) pagi.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Basrano mengatakan, pada Sabtu (4/1/2020) pagi korban yang kesehariannya berkerja di ladang berangkat ke kebun dan bermalam di kebun miliknya.

Keesokan harinya pada hari Minggu (5/1/2020), adik korban menyusul ke kebun namun tidak menemukan korban.

"Adik korban kemudian menunggu hingga sore hari, namun Manuel tidak kembali ke pondok yang ada di kebun," ungkap Basrano.

Menyadari ada yang tidak beres, kata Basrano, adik korban kemudian menghubungi keluarganya yang lain.

Kemudian keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke aparat Desa Asaan untuk mencari korban yang tak kunjung pulang.

Pencarian telah dilakukan aparat Desa Asaan dan masyarakat setempat.

Namun hingga Selasa malan belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

"Korban diketahui mempunyai riwayat penyakit atau lupa ingatan," jelas Basrano.

(TribunPalu.com/Muhakir Tamrin)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved