Tak Mau Disamakan dengan Keraton Agung Sejagat, Petinggi Sunda Empire: Kita Tidak Merekrut Manusia

Petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana mengatakan bahwa Sunda Empire berbeda dengan Keraton Agung Sejagat.

Sumber: Kompas TV/Michael
Ki Ageng Ranggasasana, salah satu pejabat Sunda Empire memberikan tanggapan atas munculnya foto Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso bersama pimpinan Sunda Empire, Minggu (19/1/2020) di Yogyakarta. 

Menurut Setyo Eko, kala itu dirinya diiming-imingi dengan bayaran dalam kurs dolar.

"Kalau dari awal tapi dengan janji-janjinya kalau nanti bisa berjalan akan mendapat gaji kursnya dolar," kata Setyo Eko.

Lantas, ia menyebut bayaran yang diterima berbeda setiap tingkatan.

Mulai dari tingkat desa hingga kabupaten.

"Waktu itu tingkat desa (Rp) 4 juta sampai (Rp) 7 juta rupiah," ujar Setyo Eko.

"Terus tingkat kecamatan itu sampai (Rp) 25 juta. Terus tingkat kabupaten saya lupa."

Namun, meskipun diiming-imingi bayaran yang besar, Setyo Eko mengaku belum pernah sekalipun mendapat uang yang dijanjikan.

Setelah Ramai Keraton Agung Segajat & Sunda Empire, Muncul Lagi Kerajaan Bernama Kesultanan Selaco

"Belum pernah sama sekali," kata Setyo Eko.

Ia justru harus membayar sebesar Rp 8,7 juta secara bertahap.

"Itu tahapan, waktu itu saya cuma membayar (Rp) 15 ribu pengganti kartu anggota," ucapnya.

Lebih lanjut, Setyo Eko justru menyinggung kerajaan di Bandung, Jawa Barat, yakni Sunda Empire.

Sebelumnya, Setyo Eko menyebut Keraton Agung Sejagat merupakan pecahan dari Sunda Empire.

"Nah setelah adanya Sunda Empire itu baru lumayan mengeluarkan uang," kata dia.

Kala itu, dirinya bahkan harus membayar hingga jutaan rupiah untuk mendapat seragam Sunda Empire.

"Waktu di Sunda Empire untuk baju seragam (Rp) 3 juta," kata Setyo Eko.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved