Mendikbud Nadiem Makarim Keluarkan Kebijakan Kampus Merdeka, Ini 4 Alasannya
Nadiem Makarim meluncurkan kebijakan Kampus Merdeka di rapat koordinasi kebijakan pendidikan tinggi di Gedung D kantor Kemendikbud, Jumat (24/1/2020).
"Dia (pendidikan tinggi) harus yang berinovasi tercepat dari semua unit pendidikan. Karena harus adaptif dan selalu berubah dengan lincah. Namun pada saat ini itu tidak, situasinya tidak seperti itu," ujarnya.

2. Mempercepat inovasi
Menurut Nadiem, inovasi merupakan tujuan utama perguruan tinggi.
Inovasi yang bisa dilakukan, lanjutnya, seperti inovasi kurikulum, inovasi pengambdian masyarakat, dan inovasi dalam riset.
"Inovasi itu tidak bisa dilakukan tanpa ruang bergerak. Inovasi hanya bisa terjadi di dalam suatu ekosistem yang tidak dibatasi dan ini (inovasi) adalah spirit atau esensi kebijakan Kampus Merdeka," kata Nadiem.
3. Menghilangkan paradigma, pendidikan hanya tanggung jawab satuan pendidikan
Menurut Nadiem, dengan kebijakan Kampus Merdeka, tanggung jawab pendidikan bisa diampu bersama oleh industri, asosisasi, dan unsur masyarakat.
Dengan begitu, pihak kampus akan berlomba-lomba akan bekerja sama dengan kampus di dalam maupun luar negeri, lintas industri, lembaga swadaya masyarat, pemerintah, komunitas masyarakat, dan lainnya untuk menciptakan pembelajaran seperi dalam penyusunan kurikulum hingga rekruitmen kerja.
"Kami ingin menciptakan dunia baru, di mana yang namanya S1 itu adalah hasil dari gotong royong seluruh aspek dari masyarakat. Bukan hanya perguruan tinggi yang bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak mahasiswa kita," tambah Nadiem.
• Fakta- fakta Kasus Pelecehan Seksual yang Dialami Mian Tiara, Sosok Pelaku hingga Kronologi Kejadian
• Jelang Hasil Autopsi Lina Keluar, Teddy Ungkap Penyebab Kuku Mantan Istri Sule Membiru
4. Melatih mahasiswa lebih adaptif
Nadiem menyatakan profesi saat ini menuntut SDM yang memiliki kombinasi lintas disiplin ilmu.
Kebijakan Kampus Merdeka yaitu pembebasan mahasiswa belajar di luar prodi, lanjut Nadiem, akan membuat mahasiswa akan lebih adaptif dalam menghadapi situasi pascakuliah dan jaman yang terus berkembang.
Mahasiswa akan dibebaskan memilih pembelajaran di luar prodi maupun di luar kampus seperti magang, mengajar di daerah, kolaborasi penelitian, pertukaran pelajar, dan lainnya sesuai kesepatakan di kampus.
Pembelajaran di luar program studi sendiri akan diberikan jangka waktu tiga semester atau setara bobot 60 sks.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Alasan Nadiem Makarim Mengeluarkan Kebijakan Kampus Merdeka"