100 Hari Kerja Jokowi
Yunarto Wijaya Tertawa Lebar saat Arief Puyuono Ungkap Prestasi Prabowo di 100 Hari Jokowi-Maruf
Yunarto Wijaya tertawa saat mendengar Arief Poyuono menyebutkan prestasi Prabowo Suboanto dalam 100 hari kerja Jokowi-Ma'ruf.
"Bagus atau tidak bagus. Benar atau tidak benar. Bisa digunakan atau tidak bisa digunakan, semua dicek secara detail," ucap Jokowi.
"Dan itu sudah kami diskusikan dengan Pak Menhan, tidak sekali dua kali. Banyak yang enggak tahu," katanya.
Jokowi justru balik mengkritik pihak-pihak yang mengkritik Prabowo, yang merupakan rivalnya pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 itu. "Kalau ada yang bertanya belum ngerti urusan diplomasi pertahanan," kata Jokowi.
Hingga saat ini, tercatat sudah ada tujuh negara yang dikunjungi Prabowo.
• Tanggapi Kritik Fadli Zon ke Mendikbud, Yunarto: Semua Jelek Kecuali Bidang Pertahanan dan Kelautan
• Arief Poyuono Kekeuh Tolak Prabowo Disebut Pembantu Jokowi, Yunarto Wijaya: Saya Minta Ikhlas Saja
Kritik kepada Prabowo sebelumnya datang dari Partai Keadilan Sejahtera, salah satu parpol yang mengusungnya pada Pilpres 2014 dan 2019.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengingatkan mengenai pesan Presiden Joko Widodo yang sempat menyatakan bahwa kunjungan atau studi ke luar negeri juga bisa dilakukan melalui ponsel.
"Pak Jokowi saat 16 Agustus 2019 lalu mengingatkan agar meminimalkan kunjungan ke luar negeri. Bahkan secara demonstratif beliau menunjukkan via HP-nya, kunjungan luar negeri bisa melalui HP (ponsel). Dunia sudah terkoneksi," kata Mardani kepada wartawan, Jumat (17/1/2020).
Selain itu, kata dia, kunjungan kerja ke luar negeri mesti memiliki tujuan yang jelas.
Mardani berharap ada timbal balik yang setimpal dari kunjungan kerja Prabowo ke tujuh negara itu.
"Kunjungan ke luar negeri monggo saja dilakukan, tetapi mesti dipastikan return on investment-nya jauh lebih baik. Dan semua perlu disampaikan kepada publik secara transparan," ujar Mardani Ali.
Prabowo sebelumnya sudah memberi penjelasan bahwa kunjungannya ke luar negeri itu demi kepentingan negara, utamanya dalam hal alutsista.
"Memang kita butuh untuk keliling, menjajaki kemungkinan-kemungkinan. Kita harus pelajari alutsista yang ada," ujar Prabowo di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020).
Menurut Prabowo Subianto, pemerintah perlu menjajaki peluang agar negara-negara lain mau menjual alutsista mereka kepada Indonesia.
"Kita juga harus minta dukungan dari negara-negara lain karena belum tentu alutsista itu diberi kepada kita untuk dibeli," ucapnya. (TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Arief Puyuono Ungkap Prestasi Prabowo di 100 Hari Jokowi-Maruf, Yunarto Wijaya Tertawa Lebar,