Virus Corona
Terungkap, Ternyata Ini Penyebab Tak Ada Satupun Warga Indonesia yang Terkena Virus Corona
Ternyata hal ini jadi penyebab tidak adanya warga Indonesia yang terjangkit virus corona.
TRIBUNPALU.COM - Hampir satu bulan ini virus corona telah menjadi pemberitaan internasional.
Hal itu tak lain karena dampak dan bahaya yang ditimbulkan dari virus yang bisa mematikan ini.
Organisasi Kesehatan Dunia mendeklarasikan virus corona baru sebagai darurat kesehatan masyarakat pada hari Jumat (31/1).
Lebih dari 8000 kasus coronavirus telah dikonfirmasi di seluruh dunia, dengan sebagian besar di Cina.
Namun hingga detik ini tak ada satupun orang Indonesia yang terjangkit virus berbahaya dari Wuhan ini.
Padahal, virus corona telah menyebar ke 19 negara lain dan hampir semua negara yang dekat dengan Indonesia mengalami wabah ini.
• Dokter Li Wenliang Orang Pertama yang Memperingatkan Bahaya Virus Corona Meninggal Dunia
• Tamu Takut Tertular Virus Corona, Resepsi Pernikahan Ini Terpaksa Digelar Live Streaming
Seperti negara tetangga Australia, kemudian di Asia ada Thailand, Singapura, Malaysia, Kamboja, dan Filipina.
Semuanya melaporkan memiliki kasus virus corona yang dikonfirmasi.
Menariknya negara-negara itu semuanya memiliki populasi yang jauh lebih kecil daripada 264 juta penduduk Indonesia.
Lalu bagaimana bisa tak ada satupun orang Indonesia yang terserang virus corona?
Menurut The Sydney Morning Herald dan The Age pada Jumat (31/1/20) menyebutkan bahwa saat ini Indonesia ternyata tidak memiliki kemampuan mendeteksi virus corona.
Laboratorium medis Indonesia tidak memiliki kit pengujian yang diperlukan dengan cepat untuk mendeteksi virus corona, klaim salah satu ahli biologi Indonesia.
Reagen yang diperlukan ini baru tersedia dalam beberapa hari ke depan.
Sementara laboratorium negara hanya mampu mendeteksi keberadaan keluarga virus corona yang berpotensi terinfeksi.
Kelompok virus ini termasuk flu biasa, MERS serta virus semacam SARS yang sekarang sudah punah.
Indonesia belum secara positif mengonfirmasi kasus virus corona.
Untuk mengidentifikasi infeksi virus corona baru dari China, yang juga dikenal sebagai 2019-nCov, otoritas medis di Indonesia harus mendeteksi keluarga virus corona pada seseorang.
Kemudian secara genetis mengurutkan hasilnya, suatu proses yang dapat memakan waktu lima atau enam hari.
Profesor Amin Soebandrio, ketua Institut Biologi Molekuler Eijkman di Jakarta, yang terlibat dalam pekerjaan pengujian dan pengurutan gen, dikonfirmasi ke The Sydney Morning Herald dan The Age.
Bahwa reagen yang dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi virus corona dalam beberapa jam dijadwalkan akan tiba di Indonesia segera.
• Presiden China Tak Pernah Terlihat Sejak Virus Corona Menyebar, Analis Ungkap Dua Kemungkinan Ini
"Kami sedang dalam proses mendapatkan kit deteksi khusus untuk coronavirus novel 2019. Kami berharap bahwa dalam beberapa hari mendatang kami akan menerima kit spesifik sehingga kami tidak perlu melakukan pengurutan gen," katanya.
Profesor Amin menjelaskan kemungkinan virus corona sudah muncul di Indonesia namun belum terdeteksi, dan mencatat bahwa semua negara yang dekat dengan Indonesia telah melaporkannya.
"Jika Anda bertanya apakah itu mungkin, tentu saja ada kemungkinan tetapi kami belum memiliki bukti. Saat ini, kami tidak tahu apakah virus telah masuk ke Indonesia atau tidak," katanya.
Ditolak Indonesia,Warga Negara Timor Leste dari China diungsikan ke Selandia Baru
Sebanyak 17 warga Timor Leste yang ditolak Pemerintah Provinsi Bali akhirnya dievakuasi Pemerintah Selandia Baru dari Wuhan China tempat terjadi wabah virus corona.
Hal dilakukan atas permintah Pemerintah Timor Leste sebelumnya. Ke-17 warga Timor Leste itu termasuk dalam 190 orang yang dievakuasi menggunakan pesawat dari Selandia Baru.
Dilansir The Guardian Rabu (5/2/2020), pesawat dari maskapai Air New Zealand itu mendarat di Auckland sebelum pukul 18.00 waktu setempat.
• Terungkap, Ternyata Ini Penyebab Tak Ada Satupun Warga Indonesia yang Terkena Virus Corona
• Dokter Li Wenliang Orang Pertama yang Memperingatkan Bahaya Virus Corona Meninggal Dunia
Tidak ada penumpang dalam pesawat yang sakit atau menunjukkan gejala virus corona. Namun, satu orang sempat dilarang terbang setelah gagal dalam pemeriksaan kesehatan pra-terbang.
Berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri Selandia Baru, terdapat 54 warganya. Kemudian 44 residen permanen berpaspor China.
Lalu 23 orang asal Australia beserta 12 residen permanen menggunakan paspor Negeri "Panda", delapan orang dari Inggris, 17 dari Timor Leste.
Kemudian 17 orang adalah warga Papua Nugini, lima warga Samoa, empat dari Tonga, dua penduduk Fiji, dan empat sisanya dari negara lain.
• Tamu Takut Tertular Virus Corona, Resepsi Pernikahan Ini Terpaksa Digelar Live Streaming
• UPDATE Terbaru Korban Virus Corona: 635 Orang Meninggal, 30.814 Terinfeksi, dan 1.359 Sembuh
Sebanyak 60 penumpang yang sudah mendaftar terlambat datang, dengan ada yang juga memutuskan menarik diri dari manifes penerbangan.
Wellington menjelaskan, setelah mendarat, sebanyak 190 orang yang dievakuasi dari Wuhan itu akan dibawa ke Pangkalan Udara Whangaparaoa untuk dikarantina selama dua pekan.
Pemerintah menyediakan wifi bagi yang ingin bekerja, dan guru bagi anak usia sekolah. Sebab menurut otoritas, penting bagi mereka mengembalikan "momen normal" secepat mungkin.
Sementara staf dari kementerian luar negeri dan kementerian kesehatan yang ikut dalam penerbangan juga akan dikarantina bersama penumpang.