Gubernur Khofifah Resmikan Bangunan Sekolah Dasar di Donggala, Sulawesi Tengah
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada Rabu (12/2/2020).
TRIBUNPALU.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (12/2/2020).
Pada kunjungan kerja tersebut, Gubernur Khofifah meninjau pengelolaan bantuan yang diberikan oleh masyarakat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam rangka penanganan bencana gempa dan tsunami.
Seperti yang telah diketahui, gempa dan tsunami berkekuatan 7,4 skala richter mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat, 28 September 2018 silam.
Bencana tersebut menyebabkan banyaknya korban jiwa serta kerusakan dan kerugian luar biasa.
Sebagai bentuk dukungan kepada warga Donggala, Pemprov Jawa Timur beserta masyarakat mengumpulkan dana bantuan yang digunakan untuk membangun sejumlah fasilitas pendidikan.
Gubernur Khofifah yang didampingi oleh sejumlah pejabat termasuk Bupati Donggala Kasman Lassa, pejabat Pemprov. Sulawesi Tengah, serta para Kepala OPD di lingkup Pemprov Jawa Timur meresmikan SDN 9 Dalaka, Kecamatan Sindue.
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini menyebut bahwa total dana bantuan yang terkumpul ialah mencapai Rp 3,8 Milyar.
Selain membangun SDN 9 Dalaka, dana bantuan ini juga digunakan untuk membangun SDN 22 Lende Ntovea yang terletak di Kecamatan Sirenja.

• UPT BKN Donggala Resmi Dibuka Kembali Pasca Gempa dan Tsunami, akan Turut Jadi Lokasi SKD CPNS
• Laznas Baitulmaal Muamalat Resmikan Rumah dan Fasilitas Air Bersih untuk Korban Bencana di Donggala
Masing-masing sekolah dibangun dengan fasilitas berupa 6 ruang belajar, 1 ruang guru, dan 2 kamar mandi.
"Kami harap SDN ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat khususnya semua anak-anak Donggala tepatnya yang berada di Kec. Sindue dan Kec. Sirenja, sehingga mereka bisa memiliki semangat dan motivasi yang tinggi untuk belajar," ujar Gubernur Khofifah.
Pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan langkah cepat dalam penanganan bencana gempa dan tsunami tersebut.
Dikatakan Pemprov Jawa Timur mengirimkan tim advance yang terdiri dari BPBD, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Tim tersebut dikirimkan sebagai penyambung koordinasi dan komunikasi dari Pemprov Jawa Timur dengan tim penanganan bencana gempa dan tsunami.
Selain itu, Pemprov Jawa Timur juga membuka posko penerimaan bantuan di kantor BPBD Provinsi Jawa Timur.
"Pemprov Jatim telah mengirimkan bantuan ke Donggala dengan total bantuan berupa 38 truck berisi bahan makanan, perlengkapan bayi dan perempuan mengggunakan KRI Makasar dan KMP Drajat Paciran, bersama 20 Personil dari BPBD dan Relawan, 1 unit mobil Rescue, 1 unit pick up serta 1 truck serbaguna," tutur mantan Menteri Sosial dan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini.
Lebih lanjut dijelaskan, Pemprov Jawa Timur juga telah membantu pemulangan warga Jawa Timur maupun warga di luar Jawa Timur dari Palu setelah kejadian bencana, dengan total warga sebanyak 1720 jiwa.
Setidaknya ada 1410 jiwa warga Jawa Timur yang berasal dari Lamongan, Tuban, Malang, Sumenep, Bojonegoro, Banyuwangi, Jember, Trenggalek, Mojokerto dan Pasuruan.
Sementara, warga dari luar Jawa Timur sebanyak 310 jiwa yang berasal dari Jawa Tengah, Palembang, Jakarta, Jawa Barat, dan Lampung.
(TribunPalu.com)