CPNS 2019
BKN Temukan Peserta Tes SKD CPNS 2019 Bawa Jimat, Kepala BKN: Jinnya kan Enggak Ngerti Komputer
Di zaman yang sudah modern dan gencar arus globalisasi ini, masih ada orang-orang yang mempercayai jimat dan hal-hal sejenisnya.
TRIBUNPALU.COM - Perkerjaan sebagai PNS alias Pegawai Negeri Sipil banyak diincar baik oleh yang baru lulus maupun yang sudah bekerja.
Berbagai fasilitas dan tunjangan yang didapat oleh PNS membuat orang-orang bersemangat.
Setiap kali pembukaan pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), para pengincar langsung antusias untuk melamar.

Tak hanya persiapan mental hingga latihan-latihan soal, keinginan yang begitu menggebu agar lulus tes CPNS membuat peserta melakukan hal-hal yang tak terduga.
Salah satu contohnya adalah membawa jimat.
Di zaman yang sudah modern dan gencar arus globalisasi ini, masih ada orang-orang yang mempercayai jimat dan hal-hal sejenisnya.
Meskipun kini tes CPNS sudah lebih modern, hal ini tak menyurutkan peserta untuk meninggalkan 'cara lama'.

Tak heran jika banyak kejadian unik saat pelaksanaan Seleksi Kompetisi Dasar ( SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS) 2019.
Salah satunya penggunaan jimat oleh peserta supaya dapat lulus CPNS 2019 ini.
Hal ini pun membuat Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) heran.
Bima Haria Wibisana selaku Kepala BKN mengatakan bahwa pelaksanaan SKD kali ini menggunakan sistemn daring alias online.
Berarti, tes dilakukan dengan komputer atau CAT (Computer Assisted Test).
"Pemakaian jimat juga ada. Saya kok heran ngapain pakai jimat, kan jinnya enggak ngerti komputer," ujarnya dengan nada bercanda di Kantor BKN, Jakarta, Kamis (20/2/2020) seperti yang TribunStyle.com kutip dari kompas.com.
Tak hanya jimat, antusiasme peserta mengikuti tes CPNS pun membuat kisah-kisah unik lain menyeruak.
Salah satunya adalah peserta CPNS yang baru saja melahirkan.
Kondisi baru melahirkan tersebut tak menyurutkannya ikut tes.
Peserta tersebut tetap ingin mengikuti ujian CAT.
Tak bisa meninggalkan bayi yang baru dilahirkan, ia pun membawa sang buah hati.
Biasanya, kondisi ini terjadi di pelaksanaan CPNS di daerah-daerah.
Hal ini jarang terjadi di kota besar karena sudah ada banyak tempat yang memfasilitasi tempat penitipan anak.
"Ada juga yang baru melahirkan dua hari. Di Kupang ada peserta CPNS membawa anaknya yang baru berusia dua minggu. Saya mengimbau kepada kepala daerah untuk memfasilitasi ini. Di daerah tidak ada penampungan untuk membawa anak," ungkap Bima.
Selain itu, ada pula kejadian lucu lain.
Ada satu peserta yang tak memperhatikan aturan pakaian untuk mengikuti SKD CPNS.
Untungnya, panitia tes CPNS bersedia bertukar seragam.
"Ada yang pakai celana merah. Untungnya saja panitianya baik hati dan mempunyai ukuran yang sama, sampai tukaran," Bima bercerita.
"Ada yang memakai sepatu cokelat, paniklah mereka, untung saya suruh tukaran sepatu," ujarnya.
CPNS 2019 kali ini pemerintah membuka 150.315 formasi.
Rincian formasi yang dibuka adalah 36.935 pada 65 Instansi pusat dan 113.380 pada 456 instansi pemerintah daerah (provinsi/kabupaten/kota).
Dikutip dari kompas.com, persentase kelulusan PG SKD, sampai dengan Rabu (19/2/2020) untuk formasi umum mencapai 42,68 persen.
Sementara untuk tenaga cyber 56,32 persen, putra/putri Papua 25,53 persen.
Lulusan terbaik sampai saat ini mencapai 91,52 persen, diaspora 100 persen, dan penyandang disabilitas 64,81 persen. (TribunStyle.com/ Suli Hanna)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Ujian CPNS Kini Gunakan Sistem Komputer, BKN Heran Peserta Masih Ada yang Bawa Jimat