Ayah Korban Tewas Susur Sungai Sempor akan Tuntut SMPN 1 Turi: Anak Orang Bukan untuk Dipermainkan
Mulyadi, ayah korban tewas Susur Sungai Sempor SMPN 1 Turi, mengaku akan menuntut pihak sekolah atas kematian putrinya.
"'Lha kenapa kok sampai sore?', 'Ada kegiatan pramuka di sekolah menyusuri sungai'," sambungnya menirukan percakapannya kala itu.
Saat korban berpamitan, Dedy mengaku sempat merasakan kejanggalan pada kegiatan susur sungai itu.
Sebab, kegiatan itu dilakukan pada musim hujan.
"'Kok lagi musim hujan kayak gini acaranya kok menyusuri sungai itu gimana?', 'Enggak tahu acara di sekolah seperti itu'," kata Dedy.
• Jenazah Siswi SMPN 1 Turi Korban Susur Sungai Dimakamkan Tepat di Hari Ulang Tahunnya yang ke-13
Melanjutkan pernyataannya, Dedy justru terisak saat menceritakan keinginan sang putri sebelum meninggal dunia.
Menurut Dedy, korban sempat meminta dibelikan buku sebagai kado ulang tahun.
"Terus dia bilang 'Yah besok aku ulang tahun, belikan buku ya Yah', seperti itu," kata Dedy.
"Itu yang selalu membuat saya sedih sama istri saya."
Kesedihan Dedy bertambah ketika korban sudah meninggal sebelum keinginannya terwujud.
"Belum sempat saya belikan buku namun dia sudah dipanggil sama Allah," ucap Dedy.
"Allah mungkin lebih sayang sama dia."
Saat dinyatakan tewas, korban baru saja berulangtahun yang ke-13.
Dedy menyebut, korban berharap dibelikan buku cerita favorit sebagai kado ulang tahun.
"Yang ke-13, putri yang pertama, harusnya dia ulang tahun," ucap Dedy.
"Buku cerita yang dia suka, enggak tahu bukunya apa, dia cerita sama ibunya."