Kisah Suraji, Kehilangan Putri Semata Wayangnya yang Jadi Siswa SMPN 1 Turi Korban Susur Sungai
"Saya sudah tua, untuk punya anak satu saja, sama istri, itu lama sekali. Keluarga bilang, Yasinta itu anak mahal,” kata Suraji.
Suraji mengatakan saat Yasinta Bunga meminta sepatu sebagai kado ulang tahun, namun dirinya belum bisa memenuhi.
Hal tersebut terjadi lantaran dagangannya tengah sepi pembeli.
Kini niatnya, Suraji ingin membelikan hadiah yang diidam-idamkan Yasinta Bunga itu.
“Pas ulang tahun kemarin, Saya belum bisa kasih hadiah, ya dia tanya. Bapak nggak ngasih hadiah ulang tahun?”, ujarnya menirukan anaknya.
“Sekarang belum, nanti ya, jualan baru sepi,” kenangnya lagi.
“Rencananya besok mau saya ajak beli sepatu untuk hadiah ulang tahun kemarin,” katanya.
• Ajak 6 Pacar Berhubungan Badan hingga Salah Satunya Hamil, Remaja di Yogyakarta Ditangkap Polisi
• Ada 36 Kasus yang Dihentikan, Firli Bahuri: Terlampau Banyak Perkara yang Ditinggalkan
Namun kini gadis cilik itu telah tiada.
Tenda berangka besi warna biru mulai didirikan di depan rumah Suraji.
Ditutup dengan lempengan galvalum sebagai atapnya.
Para pemuda kampung Dadapan, Wonokerto, Turi, yang melakukan kegiatan ini, Minggu (23/2/2020) jelang siang.
Para pelayat hilir mudik berdatangan.
Mereka akan melepas jenazah Yasinta Bunga.
Rencananya Yasinta dimakamkan pukul 14.00 di permakaman umum Dadapan Wetan.
"Mungkin setelah ini akan tahlilan selama 7 hari. Tepatnya bagaimana nanti akan berembuk dengan keluarga," tutur Ketua RT 06 Dadapan, Subardi, saat ditemui di rumah duka.
Almarhumah dikenal sebagai sosok berprestasi.