Megathrust Samudera Hindia Bisa Picu Gempa M 8,7 & Tsunami 15 Meter, Warga Sukabumi Diimbau Waspada

Masyarakat Sukabumi, Jawa Barat diimbau selalu waspada terjadinya potensi gempa berkekuatan Magnitudo 8,7.

via kompas.com
Pemutakhiran segmentasi Megathrust Peta Gempa Nasional 2017. 

TRIBUNPALU.COM - Masyarakat Sukabumi, Jawa Barat diimbau selalu waspada terjadinya potensi gempa berkekuatan Magnitudo 8,7.

Selain itu guncangan dirasakannya mencapai VIII hingga IX Modified Mercalli Intensity (MMI) yang sangat merusak.

Potensi gempa bumi yang diprediksi mencapai magnitudo (M) 8,7 ini dipicu dari sesar naik sangat besar ( Megathrust) yang berpusat di sepanjang lautan lepas Samudera Hindia.

Dampaknya bisa membangkitkan tsunami.

''Untuk M 8,7 itu berdasarkan simulasi skenario terburuk yang kami ambil dari gempa terbesar yang pernah terjadi di Selatan Jawa,'' kata Renza, Jumat. 

Hunian Tetap Tahap Pertama Bisa Mulai Dihuni Korban Gempa dan Tsunami Palu April 2020

Rumah Instan Struktur Baja (Risba) Tahan Gempa Diperkenalkan pada Masyarakat Kota Palu

Peneliti ITB ini menyampaikan materi ''Potensi Ancaman Megathrust Selatan Jawa Barat dan Tsunami Kabupaten Sukabumi" pada Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana untuk Pengelola Wisata.

Kegiatan ini digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat dan BPBD Kabupaten Sukabumi di Resort Pangrango, Sukabumi, Jumat (21/2/2020).

Renza menjelaskan di Selatan Jawa ini pernah terjadi gempa besar, paling besar tercatat berkekuatan M 8,7.

Selain itu tercatat juga terjadi gempa berkekuatan M 8,4 lalu M 7,4 dan M 7,6.

''Seperti gempa Pangandaran 2006 dengan M 7,8 dan gempa Tasikmalaya 2009 kekuatannya M 7,3,'' jelas dia.

Berpotensi picu tsunami 15 meter dan picu gempa sesar

Renza mengkhawatirkan dengan adanya potensi gempa M 8,7 yang dipicu megathrust di Samudera Hindia akan membangkitkan tsunami.

''Ketinggian tsunami bisa mencapai 10 hingga 15 meter sedangkan rendamannya ke daratan bisa mencapai 2 kilometer,'' ujar dia.

Menurut Renza potensi megathrust di Selatan Pulau Jawa memang diprediksi para peneliti bahwa ada segmen-segmen yang disebut seismic gap.

Segmen tersebut, dia melanjutkan belum ada pelepasan energi, baik dalam bentuk gempa maupun lainnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved