UPDATE Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi, Tersangka Berharap Dimaafkan Hingga Akui Tak Survei Lokasi
Inilah update kabar terbaru tragedi susur sungai. Salah satunya tersangka pembina Pramuka ngaku tidak survei lokasi lebih dulu.
"Bisa dibayangkan 249 siswa hanya diampu oleh empat orang dewasa yang perannya sebagai pembina dan penggerak di situ," jelas Wakapolres Sleman.
4. IYA pergi untuk transfer di bank

Menurut Kasim, alasan IYA meninggalkan 249 siswa karena ada keperluan di bank.
"Yang bersangkutan pergi karena ada urusan yang dikerjakan.
Jadi yang bersangkutan ada keperluan mentransfer uang di bank," urainya.
Seperti diketahui, IYA merupakan salah satu orang yang telah memperoleh sertifikat KMD Pramuka.
Selain itu, IYA juga merupakan salah satu orang yang mempunyai ide dan penentu lokasi.
5. Tersangka tak lakukan survei lokasi susur sungai

Dari keterangan salah satu tersangka susur Sungai Sempor, IYA, dirinya tidak melakukan survei lokasi sebelum kegiatan susur sungai digelar.
Alasannya sudah memahami kontur Sungai Sempor.
"Dia keterangannya sudah memahami, tapi sebelum itu kan dua hari hujan dan segela macam kan dia tidak ada inisiatif untuk mengecek.
Namanya sungai kan kita tidak tahu airnya seperti apa, lima hari terakhir, seminggu terakhir itu seperti apa," ujar Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rudy Prabowo saat ungkap kasus di Mapolres Sleman, Selasa (25/2/2020).
Seperti diketahui, saat menjalani kegiatan susur sungai, 10 siswa SMPN 1 Turi tewas terseret banjir yang tiba-tiba datangdari hulu sungai, Jumat (21/2/2020).
(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Khairina, David Oliver Purba)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengakuan Lengkap Tersangka Tragedi Susur Sungai Sempor, Tak Survei lokasi hingga Pergi ke Bank"