Isu Masker Bekas Dijual Kembali, Dinkes DKI Jakarta Sebut Sudah Terima Aduan sejak Awal Februari
Masyarakat seketika panic buying, memborong masker untuk mencegah penularan virus corona atau yang memiliki nama ilmiah SARS-CoV-2.
TRIBUNPALU.COM - Sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan terdapat dua WNI yang tinggal di Depok, Jawa Barat positif Covid-19, kepanikan masyarakat muncul.
Masyarakat seketika panic buying, memborong masker untuk mencegah penularan virus corona atau yang memiliki nama ilmiah SARS-CoV-2.
Imbasnya, harga 1 boks berisi 50 lembar masker tipe standar di pasaran terus melonjak hingga capai Rp325 ribu.
Padahal sebelum adanya Covid-19, masker dengan tipe yang sama bisa dibeli di kisaran harga mulai Rp30 ribu hingga Rp. 50 ribu.
Bahkan harga masker premium tipe N95 juga mengalami peningkatan hingga Rp 1,5 juta per boks.
Tak hanya mengalami kenaikan harga, masker kini menjadi barang yang langka di pasaran diduga merupakan ulah oknum penimbun masker.
Beberapa kasus penimbunan sudah ditangani oleh pihak kepolisian.
Di antaranya oknum penimbun masker dan hand sanitizer di Semarang, serta penyitaan 600 ribu masker di Tangerang oleh Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.
• Kronologi Anggota TNI Gugur karena Diinjak Gajah Ngamuk, Sempat Berusaha Lari Namun Terjatuh
• Shandy Aulia Pilih Urus Claire Herbowo Sendiri Meski Punya Baby Sitter, Lagi Enjoy Jadi Ibu
Muncul isu adanya oknum penjual masker bekas
Isu adanya oknum penjual masker bekas muncul pertama kali dalam unggahan yang kemudian menjadi viral dari akun Twitter @Anelies_Syarief.
Sang pemilik akun bernama Anelies Praramadhani tersebut mengunggah foto-foto masker yang dibelinya dengan kondisi diduga bekas pakai.
Sejak diunggah pada (3/3/2020) lalu, unggahan Anelies telah mendapatkan reaksi warganet hingga 1,1 ribu komentar dan dibagikan oleh akun lain sebanyak 23,6 ribu.
Dari unggahan tersebut, sang pemilik akun mengaku telah membeli 1 boks masker dengan harga Rp. 330 ribu.
Namun tak sesuai ekspekasi, masker yang diteimanya dalam keadaan kotor diduga bekas pakai.
Berdasarkan utas yang juga ditulis oleh Anelies, masker tersebut dibelinya langsung dari sebuah apotek di Yogyakarta, bukan secara online.
Namun sang pengunggah tak menyalahkan pihak apotek, ia juga memberikan imbauan pada masyarakat untuk lebih teliti ketika membeli masker.
• 3 Anggota KPK yang Dikepung Warga di Jember Ternyata sedang Lakukan Penyelidikan Tertutup
• Betrand Peto Alami Pendarahan di Hidung, Ruben Onsu Panik, Suami Sarwendah Jelaskan Penyebabnya
• 6 Persiapan Terbaru Pernikahan Jessica Iskandar dan Richard Kyle, Sempat Salah Pesan Sepatu
Pemprov DKI Jakarta telah menerima aduan adanya oknum penjual masker bekas
Atas fenomena tersebut, dilansir oleh TribunJakarta, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan pihaknya telah mengetahui praktek kecurangan serupa sejak awal Februari 2020.
"Kami menerima aduan tentang masker itu bukan hanya sekarng, awal Februari 2020 itu sudah mulai bergerak," ucap Widyastuti, Kamis (5/3/2020).
Guna menanggulangi hal tersebut, Widyastuti mengatakan, pihaknya langsung bergerak cepat turun ke lapangan.
Dinkes DKI juga menggandeng pihak kepolisian dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengatasi praktek kecurangan ini.
"Langsung kami rapatkan, siapa saja yang ikut? Ada Polda Metro Jaya, Komisi Pengawasan Persaingan Usaha dan Kemenkes," ujarnya saat dikonfirmasi.
"Langkah-langkah selanjutnya kita tahu Polda sudah bentuk tim Satgas Masker," tambahnya menjelaskan.
Untuk diketahui, tim Satgas Masker bentukan Polda Metro Jaya ini sendiri bertugas untuk mencari oknum tak bertanggung jawab yang menjual masker bekas.
Selain itu, tim ini juga dibentuk untuk membongkar praktek penimbunan yang menyebabkan kelangkaan masker.
• Pernikahan Unik Viral di Medsos, Lempar Buket Bunga Berisi Mi Instan, Mempelai Pakai Sepatu Converse
• Tinjau Masker dan Cairan Antiseptik di PT Kimia Farma, Erick Thohir Pastikan Stok dan Harga Aman
• Polisi Tangkap 2 Mahasiswa di Makassar yang Borong 200 Boks Masker untuk Diekspor ke Selandia Baru
Pabrik masker bekas pakai di Thailand digerebek kepolisian

Tak hanya Indonesia, sebelumnya, Covid-19 memang menjadi isu global dan telah menyebar di beberapa negara di Asia Tenggara termasuk Thailand.
Hingga (2/3/2020) Thailand telah melaporkan sebanyak 43 kasus warga negaranya yang terjangkit virus corona.
Sehingga, negara tersebut juga mengalami krisis masker mulai dari kelangkaan, harga yang mahal hingga adanya oknum penjual masker bekas.
Senin, (2/3/2020) pihak kepolisian pusat Provinsi Saraburi, Thailand melakukan penggerebekan pada pabrik masker bekas pakai.
Dikutip dari AsiaOne.com, pabrik yang berlokasi di Distrik Nangsuong tersebut berhasil ditemukan berkat laporan masyarakat sekitar.
Ketika digerebek, kepolisian menangkap basah enam pekerja yang tengah memilah masker bekas.
Setelah dipilah, masker tersebut langsung diseterika tanpa adanya proses pencucian maupun pensterilan.
Para pekerja tersebut mengaku dibayar 1 Baht atau sekitar Rp 449,21 per potong masker oleh sang pemilik pabrik.
Sedangkan dalam satu hari, satu orang pekerja mampu mendaur ulang masker bekas pakai hingga 300-400 buah.
Mereka mengaku tak tahu menahu dari mana sang bos mendapatkan stok masker bekas pakai yang akan mereka jual kembali tersebut.
Otoritas setempat menindak tegas pemilik dan para pekerja pabrik atas ulah curangnya tersebut.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Kasus Masker Bekas Dijual Kembali, Dinkes DKI Akui Dapat Aduan Sejak Februari: Sudah Dibentuk Satgas