Kisah Turiyan, Pria di Malang yang Alami Kelumpuhan dan Beraktivitas dengan Mobil Mainan Kayu
Turiyan duduk di atas kayu yang dibentuk seperti mobil mainan. Kedua kakinya yang lumpuh terpangku di atas kayu itu.
TRIBUNPALU.COM - Ini adalah sepenggal kisah hidup seorang pria setengah baya di Malang yang bernama Turiyan (57).
Saat ditemui Kompas.com pada Minggu (8/3/2020), Turiyan duduk di atas kayu yang dibentuk seperti mobil mainan.
Kedua kakinya yang lumpuh terpangku di atas kayu itu.
Tangan kanannya memegang tongkat berukuran pendek, sedangkan tangan kirinya menyentuh lantai dengan alas sandal.
Kedua tangan itu bergantian mendorong kayu yang didudukinya.
Kayu itu mudah menggelinding karena terdapat empat roda di bawahnya. Roda itu juga terbuat dari kayu.
Saat itu, Turiyan yang hidup seorang diri hendak keluar dari rumahnya di RT 041 RW 007 Dusun Lepur, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
"Ini saya buat sendiri," kata Turiyan, sambil menunjukan kayu berbentuk mobil mainan yang didudukinya.

• Kemenkes: Tak Ada Jaminan Pasien yang Sembuh Tidak Bisa Kembali Tertular Virus Corona
• Kisah Unik Pasangan Asal Amerika, Kedua Anaknya Lahir di Tanggal 29 Februari
• Keseharian Remaja yang Bunuh Bocah 6 Tahun Diungkap Tetangga: Suka Mengurung Diri di Lantai 2
Turiyan merupakan warga yang menderita cacat fisik. Kedua kakinya lumpuh.
Bentuk kakinya mengecil dan tidak bisa difungsikan layaknya orang dengan kaki normal pada umumnya.
Kedua tangannya juga tidak normal. Meskipun demikian, tangannya masih bisa difungsikan.
Cerita kelumpuhan Turiyan itu bermula sejak kelas 2 sekolah dasar (SD). Saat itu, setiap organ tubuhnya masih normal.
Sampai akhirnya, Turiyan yang merupakan anak ketiga dari sembilan bersaudara mengalami kecelakaan.
Ketika itu, Turiyan yang masih berumur sekitar 10 tahun mandi di sungai bersama teman-temannya.
Naas, dia terjatuh saat melompati bebatuan. Kedua kakinya terperosok di antara batu dan menimpanya.
Sejak saat itu, Turiyan tidak bisa berjalan.
Berbagai pengobatan telah dilakukan, namun hasilnya tidak maksimal.
Kaki Turiyan mulai paha sampai ke telapak kaki lumpuh dan kondisinya mengecil.
"Jatuh di sungai kejepit batu. Ditolong oleh lima orang, tapi tidak bisa," kata dia.