Tanggapi Upaya Pencegahan Virus Corona di Indonesia, Fadli Zon: Terlalu Banyak 'Denial'
"Tetapi sebetulnya banyak waktu terbuang begitu saja selama mungkin dua bulan," kata Fadli Zon yang dikutip dari Mata Najwa.
TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus corona telah masuk ke Indonesia dengan adanya 34 kasus yang telah dikonfirmasi per Rabu (11/3/2020).
Sebelumnya, satu orang Warga Negara Asing (WNA) meninggal dunia di Indonesia diduga kuat positif terinfeksi COVID-19.
Terkait penyebaran virus corona di Indonesia, Fadli Zon yang hadir di talk show Mata Najwa angkat bicara.
Politisi Partai Gerindra itu mengatakan, Indonesia membuang waktu dua bulan dalam pencegahan virus corona.
"Tetapi sebetulnya banyak waktu terbuang begitu saja selama mungkin dua bulan," kata Fadli Zon yang dikutip dari Mata Najwa.
"Karena kita sibuk dengan upaya untuk menegasikan (menyangkal, red.) bahwa tidak mungkin Indonesia ini akan terserang corona," tambah Fadli Zon.

Dalam pernyataannya, Fadli Zon juga menyoroti pernyataan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Menurutnya, yang disampaikan Terawan banyak mengandung pernyataan kontraproduktif.
Fadli Zon menerangkan, pernyataan yang kontraduktif dari Terawan menunjukkan public communication skill alias keterampilan komunikasi publiknya sangat buruk.
"Misalnya mengatakan 'masker untuk orang sakit', 'difteri saja kita hadapi apalagi cuma corona',"
"Jadi pernyataan-pernyataan (Terawan) justru lebih berbahaya dari corona. Jadi menganggap enteng," kata Fadli Zon.
• Aktor Hollywood Tom Hanks dan Istrinya, Rita Wilson, Positif Terjangkit Virus Corona COVID-19
• Bek Juventus Daniele Rugani Dikabarkan Positif Terinfeksi Virus Corona
• Pemerintah Keluarkan 3 Kebijakan Tangani Virus Corona, Maruf Amin Ajak Masyarakat Banyak Berdoa

Kemudian, Fadli Zon menambahkan, dari pernyataan yang dilontarkan Terawan dalam menghadapi wabah virus corona yang sekarang sudah ditetapkan menjadi pandemi oleh WHO.
"Kalau kita sudah tahu sejak Desember 2019-Januari 2020. Harusnya protokol mitigasi bencana kita sudah jelas," tegas Fadli Zon.
"Saya tidak melihat mitigasi bencana itu jelas. Kita sibuk untuk melakukan self-denial, 'tidak ada-tidak ada, Indonesia bebas, Indonesia kuat'," tutur Fadli Zon.