Donald Trump Tuding Lambatnya China dalam Informasikan Virus Corona Jadi Penyebab Dunia 'Menderita'

Presiden AS Donald Trump pada Kamis (19/3/2020) mengatakan, dunia saat ini tengah menderita karena Pemerintah China tidak transparan soal virus corona

Kompas.com/AFP/SAUL LOEB
Presiden AS, Donald Trump 

TRIBUNPALU.COM - Presiden AS Donald Trump pada Kamis (19/3/2020) mengatakan bahwa dunia saat ini tengah menderita karena Pemerintah China tidak transparan memberi informasi ketika virus corona merebak pertama kali di Wuhan.

"Akan lebih baik kalau kita tahu lebih awal beberapa bulan lalu," ungkap Trump kepada wartawan di Gedung Putih pasca-rapat singkat tentang wabah Covid-19.

Menurut Trump dikutip dari AFP, dunia kini "membayar mahal" atas apa yang dilakukan Pemerintah China.

Sementara itu, pernyataan serupa juga datang dari Brasil.

Putra dari Presiden Jair Bolsonaro ikut mengiyakan pendapat Trump yang mengkritik Pemerintah China tentang virus corona.

Presiden AS, Donald Trump
Presiden AS, Donald Trump (Kompas.com/AFP/SAUL LOEB)

UPDATE Corona 20 Maret di Indonesia: 369 Pasien Positif, 32 Meninggal, 17 Sembuh

Bahan dan Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri Beserta Manfaatnya, Campur Lidah Buaya

Suhu Normal Tubuh Manusia, Lebih dari 38 Derajat Bisa jadi Gejala Corona

Dia bahkan meminta pihak Beijing untuk menyampaikan permohonan maaf.

Eduardo Bolsonaro (35), seorang pejabat UU hukum Brasil, menuduh China pada Selasa lalu telah menyembunyikan informasi terkait penyebaran virus Covid-19.

Negara China, menurut Bolsonaro, sama saja dengan kediktatoran Pemerintah Soviet saat bencana nuklir Chernobyl pada 1986.

"Sekali lagi, negara diktator lebih memilih untuk menyembunyikan sesuatu yang serius untuk menghindari kritik, padahal saat itu bisa menyelamatkan banyak nyawa," ungkap anak ketiga Presiden Bolsonaro itu pada unggahan Twitter miliknya.

Dia menambahkan bahwa China bersalah.

Kebebasan (keterbukaan informasi) adalah solusinya.

Facebook Larang Iklan Hand Sanitizer dan Alat Tes Virus Corona untuk Cegah Kenaikan Harga

Cegah Penyebaran Corona, Pemprov Sulut Kolaborasi dengan GreatEdu Sosialisasikan Belajar Jarak Jauh

Duta Besar China untuk Brasil Yang Wanming meminta putra presiden itu untuk meminta maaf kepada rakyat China dalam balasan Twitter yang menggunakan bahasa Mandarin dan Portugis.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved