Virus Corona

Kisah Pengantin yang Tak Mau Makanan Kateringnya Sia-sia, Disumbangkan ke 2 Rumah Sakit

Kisah pengantin yang gelar pernikahan tanpa tamu undangan. Terlanjur pesan dan daripada mubazir, mereka sumbangkan makanan kateringnya ke tenaga medis

Editor: Imam Saputro
The Galloping Gourmet Food Company / SWNS
Fiona dan Adam Gordon dan pihak katering lakukan aksi menyumbangkan makanan pesta resepsi, Sabtu (21/3/2020) - Kisah pengantin yang gelar pernikahan tanpa tamu undangan. Terlanjur pesan dan daripada mubazir, mereka sumbangkan makanan kateringnya ke tenaga medis 

Sampai-sampai membuat Galloping Gourmet, jasa katering yang dipesan Fiona dan Adam, serta para relawan pengantar makanan terharu.

"Semuanya senang, bahkan kepala rumah sakit keluar dan berterima kasih, jadi kami berhasil membuat semua orang bahagia dan memang itu yang ingin kami lakukan," ujar Paul Matson, pendiri Hull4Heroes.

"Ketika kami mulai dan kami melihat antrian terbentuk, saya pikir kami semua agak menderita. Itu cara yang sangat bagus bagi kami untuk melakukan sesuatu. Beberapa bahkan meneteskan air mata di mata kita hanya berkata, 'Lihat, ini benar-benar luar biasa, terima kasih banyak'," lanjutnya.

Tony Norrie, Paul Matson (pendiri Hull4Heroes), sukarelawan Mike 'Spud' Bragg, Linda Wakes dan David Smithson saat membagikan makanan.
Tony Norrie, Paul Matson (pendiri Hull4Heroes), sukarelawan Mike 'Spud' Bragg, Linda Wakes dan David Smithson saat membagikan makanan. (The Galloping Gourmet Food Company / SWNS)

Kebahagiaan juga menyelimuti Fiona dan Adam.

Meskipun batal menyediakan makanan lezat kepada para tamu undangan, mereka sudah cukup puas bisa membantu tenaga medis yang merupakan garda depan perlawanan terhadap virus corona.

"Reaksi yang kami dapat dari tindakan ini benar-benar menakjubkan, tapi tentu saja pahlawan sebenarnya di sini adalah para relawan," tutur Fiona.

Kisah Penimbun 17 Ribu Botol Hand Sanitizer, Tak Bisa Menjualnya, Akhirnya Disumbangkan

Meski gagal menggelar pernikahan idamannya, Fiona mengaku bisa mengambil hikmah dari rencananya yang berantakan.

"Fakta bahwa kami berhasil membantu karena ini adalah hikmah," lanjutnya.

Bahwa yang terpenting baginya adalah pemberkatan pernikahan berlangsung dengan lancar.

"Hal utama bagi saya dan Adam adalah bahwa kami menikah dan kami bersama. Kami benar-benar ingin menikah pada 21 Maret karena aku kehilangan ibuku enam tahun yang lalu dan itu adalah hari ulang tahunnya," pungkas Fiona.

Kisah Penimbun 17 Ribu Botol Hand Sanitizer, Tak Bisa Menjualnya, Akhirnya Disumbangkan

Mewabahnya virus corona di berbagai belahan dunia membuat publik mawas diri untuk menjaga kebersihan.

Penyempitan mobilitas tak ayal membuat masyarakat harus membeli kebutuhan pokok untuk persediaan.

Namun, yang terjadi malah panic buying alias membeli terlalu banyak karena ketakutan tak mendapatkan barang kebutuhan lagi.

Bukan hanya itu, panic buying ini juga dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk ditimbun kemudian dijual kembali dengan harga selangit.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved