Banyak Doa dan Salat Sunnah, Amalan yang Bisa Dilakukan di Malam Nisfu Syaban, 8 April 2020 Nanti
Bulan Syaban memiliki sejumlah keistimewaan karena Syaban merupakan bulan persiapan untuk memasuki bulan Ramadan.
TRIBUNPALU.COM - Menjelang datangnya bulan Ramadan, ada beberapa bulan yang penting bagi Umat Islam dan oleh karenanya diimbau untuk memperbanyak amalan.
Salah satunya adalah bulan Syaban, bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah.
Berada di antara bulan Ramadan dan Rajab, banyak orang yang abai pada bulan Syaban.
Padahal, bulan Syaban memiliki sejumlah keistimewaan karena Syaban merupakan bulan persiapan untuk memasuki bulan Ramadan.
Selain itu, bulan Syaban adalah bulan diangkatnya amal-amal oleh Allah SWT.

Di bulan Syaban, juga ada momen yang disebut dengan Nisfu Sya'ban.
Nisfu Syaban adalah peringatan pada 15 bulan Syaban atau kerap disebut sebagai malam pengampunan dosa.
Pada bulan Syaban tahun ini, malam Nisfu Syaban jatuh pada Rabu, 8 April 2020.
Kaum Muslimin meyakini, pada malam Nisfu Syaban, dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia, yakni Raqib dan Atid, menyerahkan catatan amalan manusia kepada Allah SWT.
Demikian dikutip Tribunnews.com dari situs islam.nu.or.id.
• 10 Persen Pasien Sembuh Corona di China Positif Lagi, Dokter Wuhan: Tapi Tidak Menulari yang Lainnya
• Menteri PUPR Optimis Pembangunan Fasilitas Penanganan COVID-19 di Pulau Galang Rampung Sesuai Target
• Pemerintah Alokasikan BLT untuk Masyarakat Miskin, Ojol, dan Pegawai Mal yang Terdampak Corona
Pada malam Nisfu Sya'ban pula buku catatan amal yang digunakan setiap tahun diganti dengan yang baru.
Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan).
Dikutip dari bincangsyariah.com, pada malam Nisfu Sya’ban, Allah mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang yang menyekutukan Allah dan orang yang bermusuhan.
Umat Islam juga diminta untuk memperbanyak doa kepada Allah dan melaksanakan salat sunah malam pada malam Nisfu Sya’ban
Sebab, permintaan yang dipanjatkan pada malam Nisfu Sya’ban akan diterima oleh Allah.
Lantaran bulan Sya'ban memiliki sejumlah keistimewaan, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunah seperti puasa sunah sama dengan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
Dikutip dari cilacap.kemenag.go.id, pada bulan Sya'ban, Rasulullah SAW memperbanyak puasa sunah.
Bahkan beliau hampir berpuasa satu bulan penuh, kecuali satu atau dua hari di akhir bulan saja agar tidak mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari puasa sunah.
• Tak Ada Pesan Khusus, Mahfud MD Sebut Ibunda Jokowi Hanya Minta Dirinya Selalu Bantu Presiden
• Seorang Perawat di Italia Bunuh Diri setelah Dinyatakan Positif Terinfeksi Corona
Berikut ini dalil syar’i yang menjelaskan hal tersebut:
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ
Dari Aisyah R.A berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)
Dalam riwayat lain Aisyah berkata:
كَانَ أَحَبُّ الشُّهُورِ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَصُومَهُ شَعْبَانَ، ثُمَّ يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ
“Bulan yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW untuk berpuasa sunah adalah bulan Sya’ban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadan.” (HR. Abu Daud no. 2431 dan Ibnu Majah no. 1649)
Selain berpuasa, ada sejumlah amalan lain yang dianjurkan selama bulan Sya'ban.
Masih dari laman bincangsyariah.com, berikut sejumlah amalan yang dianjurkan selama bulan Sya'ban:
1. Baca Shalawat
Sebagian keutamaan bulan Sya’ban adalah adanya perintah bershalawat kepada Nabi Saw yang turun pada bulan ini.
2. Membaca Istighfar
Membaca istighfar memiliki banyak faidah, manfaat dan keutamaan yang selayaknya diperhatikan oleh setiap orang beriman.
Manfaat membaca istighfar akan semakin bertambah sempurna jika dibaca di waktu-waktu yang dimuliakan Allah, seperti bulan Sya’ban dan malam Nisfu Sya’ban.
3. Membaca Syahadat
Sayyid Muhammad Alwi dalam kitabnya Ma Dza fi Sya’ban menjelaskan, memperbanyak kalimat syahadat dianjurkan dilakukan pada waktu-waktu yang mulia, satu di antaranya di waktu sya’ban.
Dalam sebuah hadis riwayat al-Thabarani, Ibn Mardawih dan al-Dailami dari Jabir bin ‘Amr, dari Nabi Saw bersabda:
اَفْضَلُ الِّذكْرِ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاَفْضَلُ الدُّعَاءِ الِاسْتِغْفَارُ
Paling utamanya zikir adalah Laa ilaaha illa allaha dan paling utamanya do’a adalah istighfar
Kalimat ini merupakan zikir paling utama yang diperintahkan oleh Allah untuk senantiasa diucapkan melalui lisan dan hati.
4. Membaca Al-Qur’an
Satu cara para ulama memuliakan bulan Sya’ban adalah memperbanyak membaca Alquran.
Sebagaimana diketahui, kita dianjurkan membaca Alquran dalam setiap waktu, tanpa dibatasi waktu-waktu tertentu.
Akan tetapi anjuran membaca Alquran ini sangat ditekankan pada waktu-waktu yang mulia dan diberkahi seperti bulan Sya’ban dan Ramadhan.
Selengkapnya, artikel tentang amalan yang dianjurkan selama bulan Sya'ban dapat Anda simak di artikel bincangsyariah.com di sini.
Juga penjelasan lain tentang bulan Sya'ban di situs islam.nu.or.id, dapat Anda simak di sini.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)