Mengenal Herd Immunity, Seperti Apa Efeknya hingga Dinilai Picu Kontroversi?

Herd immunity dianggap cukup mengundang kontroversi karena dampak dan efek yang mungkin ditimbulkan, termasuk ketika menangani penyebaran Covid-19.

ub.edu
ILUSTRASI virus corona. Herd immunity dianggap cukup mengundang kontroversi karena dampak dan efek yang mungkin ditimbulkan, termasuk ketika menangani penyebaran Covid-19. 

Penelitian sejauh ini menunjukkan bahwa coronavirus memiliki tingkat infeksi yang lebih rendah daripada campak.

Begitu juga dengan virus Covid-19 ini, rata-rata setiap orang terinfeksi menularkan kepada dua atau tiga orang baru, dan akan menghasilkan herd immunity sebesar 60% kepada populasi dan akan menjadikan masyarakat kebal terhadap Covid-19.

Virus ini menyamarkan diri ketika bekerja menginfeksi inang dan akan menembus sel inang.

Setelah itu mereka akan memberi awalan terhadap respons imun tubuh pada seseorang.

 

Kehilangan indra perasa dan indra penciuman bisa menjadi tanda bahwa Anda adalah
Kehilangan indra perasa dan indra penciuman bisa menjadi tanda bahwa Anda adalah "hidden carrier" atau pembawa virus corona. (Freepik)

Virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan seperti flu biasa, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Dalam beberapa kasus, virus dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan bawah seperti pneumonia dan bronkitis.

Penamaan virus corona berasal dari kata 'crown' yang berarti mahkota jika dilihat dengan mikroskop.

Bentuk mahkota ini ditandai oleh adanya "Protein S" yang berfungsi layaknya sepatu, sehingga dinamakan spike protein, yang tersebar di sekeliling permukaan virus (tanda panah).

"Protein S" inilah yang berperan penting dalam proses infeksi virus terhadap manusia.

Tampak pada panah "Protein S" di sekeliling permukaan virus sehingga membuat bentuk virus seperti mahkota.

Coronavirus adalah virus yang berbentuk bulat dan berdiameter sekitar 100-120 nm.

Dilansir dari laman resmi WHO, virus corona akan menular apabila penderita berhubungan langsung dengan orang lain yang daya tubuhnya lemah.

ILUSTRASI Vaksin virus corona - China mengklaim bisa membuat vaksin virus corona dalam waktu sebulan atau tak lebih dari 40 hari, ahli di Hong Kong pun membantah.
ILUSTRASI Vaksin virus corona - China mengklaim bisa membuat vaksin virus corona dalam waktu sebulan atau tak lebih dari 40 hari, ahli di Hong Kong pun membantah. (Fresh Daily)

Setelah sebuah sel mengenali tanda-tanda patogen tertentu, tubuh akan mengeluarkan sinyal alarm ke sistem kekebalan tubuh.

Dan diharapkan wabah ini akan hilang dengan sendirinya karena virus akan sulit menemukan host atau inang.

Itu sebabnya pengalaman pertama seseorang dengan penyakit menular bisa sangat buruk, dan sangat berbeda dengan kasus infeksi kedua atau setelahnya, karena sistem kekebalan sebelumnya belum mengenali infeksi virus tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved