Pemerintah Kota Los Angeles Tarik Tunawisma dari Jalanan ke Hotel di Tengah Pandemi Covid-19

Dalam mencegah penularan virus corona Covid-19, pemerintah LA memulai upaya besar-besaran untuk membawa ribuan tunawisma dari jalanan ke hotel.

healthinsurance.org
ILUSTRASI tunawisma. Dalam mencegah penularan virus corona Covid-19, pemerintah LA memulai upaya besar-besaran untuk membawa ribuan tunawisma dari jalanan ke hotel. 

TRIBUNPALU.COM - Berbagai upaya dilakukan pemerintah di kota dan negara seluruh dunia untuk mencegah penyebaran virus corona baru Covid-19.

Seperti yang dilakukan Pemerintah Los Angeles, Amerika Serikat.

Pemerintah LA memulai upaya besar-besaran untuk membawa ribuan tunawisma dari jalanan ke hotel untuk melindungi mereka dan orang lain dari infeksi virus corona (Covid-19).

Gubernur California Gavin Newsom melaporkan, pekan lalu, anggaran dari pemerintah federal akan membantu membayar setidaknya 15 ribu kamar hotel selama pandemi.

Tapi pemerintah Los Angeles, sebagai negara terbesar konsentrasi tunawisma di sekitar 60 ribu, telah menetapkan tujuan sendiri.

"Kami akan lebih besar dari LA," kata Heidi Marston, Direktur interim Los Angeles Homeless Services Authority.

"Kami mendasarkan tujuan kami pada apa yang dibutuhkan di sini," lanjutnya.

Di Tengah Krisis Kesehatan Global akibat Covid-19, WHO Bersitegang dengan Taiwan

Masker Kain Alternatif ala Istri Ridwan Kamil, Hanya Butuh Tiga Bahan dan Tak Perlu Dijahit

Update Corona Dunia Kamis, 9 April 2020 Siang: Kasus Positif 1,5 Juta, Pasien Sembuh 330 Ribu Orang

Virus corona menyebar melalui batuk dan bersin.

Kebanyakan orang terinfeksi memiliki gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk, yang jelas dalam dua sampai tiga minggu.

Untuk beberapa kasus, terutama orang dewasa yang lebih tua dan orang dengan masalah kesehatan yang ada, dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, termasuk pneumonia dan masalah pernapasan lainnya yang dapat berakibat fatal.

Penduduk tunawisma sangat beresiko. Banyak dari mereka sudah memiliki masalah kesehatan seperti penyakit jantung atau diabetes.

Belum lagi mereka hidup dalam kondisi yang tidak dapat sering mencuci tangan dan menerapkan social distancing.

"Kamar Hotel yang disediakan negara untuk yang paling rentan dari para tunawisma," kata Marston.

Termasuk mereka berusia lebih dari 65 tahun dan mereka dengan kondisi kesehatan yang beresiko tinggi untuk rawat inap jika mereka terjangkit virus.

Hotel pertama dibuka pada 3 April 2020 lalu di Los Angeles.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved