Virus Corona

Jenazah Covid-19 Hilang setelah Terlantar di Jalanan Ekuador, Keluarga: Jasad Pamanku Entah di Mana

Ekuador kewalahan, jenazah Covid-19 terlantar di jalanan, bahkan ada yang hilang. Ini kisah-kisah warga Guayaquil saat hadapi sulitnya pemakaman.

Editor: Imam Saputro
Jose Sanchez / AFP
Orang-orang menunggu di samping peti mati untuk menguburkan orang-orang yang mereka cintai di luar kuburan di Guayaquyil, Ekuador, pada 6 April 2020 - Ekuador kewalahan, jenazah Covid-19 terlantar di jalanan, bahkan ada yang hilang. Ini kisah-kisah warga Guayaquil saat hadapi sulitnya pemakaman. 

Lantaran kewalahan, rumah sakit hanya bisa menawarkan tandu ambulans untuk sementara.

Namun setelah dua minggu, pihak keluarga pasien tersebut tidak tahu di mana jasad Alfonso Cedeno berada.

Hal itu disampaikan oleh sepupu korban bernama Alfonoso Mariscal.

"Jasad pamanku entah di mana," katanya kepada ABC News, Selasa (7/4/2020) silam.

Alfonso Marsical akhirnya menemukan nama pamannya di situs website pemakaman Gardens of Hope.

Dari situlah ia tahu bahwa jenazah pamannya telah dimakamkan sehari sebelumnya.

Tetapi, saat ia pergi ke tempat pemakaman itu, jasad pamannya tidak ada di sana.

"Aku membuka peti mati, tapi kosong," kata Alfonso Marsical.

Orang-orang menunggu di samping peti mati untuk menguburkan orang-orang yang mereka cintai di luar kuburan di Guayaquyil, Ekuador, pada 6 April 2020.
Orang-orang menunggu di samping peti mati untuk menguburkan orang-orang yang mereka cintai di luar kuburan di Guayaquyil, Ekuador, pada 6 April 2020. (Jose Sanchez / AFP)

300 Jenazah Covid-19 Berhari-hari Tergeletak di Jalanan Ekuador, Kontainer jadi Kamar Mayat Darurat

Jenazah dibungkus plastik

Sementara dikutip dari BBC Mundo via BBC Indonesia, seorang warga bernama Bertha bercerita apa yang mereka alami di Guayaquil.

"Adik perempuanku meninggal lebih dulu. Kami membawanya ke luar ruangan. Kami duduk di luar rumahnya, dan di sanalah dia meninggal, di pelukanku. Kami mengajaknya ke apotek untuk mencari obat, tetapi dia sudah meninggal dunia," cerita Bertha.

Akhirnya, ia memutuskan untuk meminta bantuan ke apotek terdekat dengan harapan bisa membawa jenazah tersebut.

Setibanya di rumah, keluarga langsung menghubungi layanan darurat di kota itu, tetapi mereka tak kunjung datang.

Karena khawatir menimbulkan bau, akhirnya keluarga korban berinisiatif membungkus jasad perempuan tersebut.

Jenazah itu pun diletakkan di rumah selama empat hari dan keluarga Bertha Salinas harus mengandalkan media sosial untuk meminta bantuan.

Orang-orang melihat mayat yang dikatakan tergeletak selama tiga hari di luar klinik di Guayaquil, Ekuador pada 3 April 2020.
Orang-orang melihat mayat yang dikatakan tergeletak selama tiga hari di luar klinik di Guayaquil, Ekuador pada 3 April 2020. (Str / Marcos Pin / AFP)
Halaman
1234
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved