4 Fakta Pasien Positif Covid-19 yang Berbohong: Puluhan Orang Rapid Tes, Sempat Main ke Yogyakarta
Pasien positif Covid-19 ini mengaku tak pernah ke luar negeri ataupun berkunjung ke wilayah berstatus zona merah Corona.
Diketahui, pasien 47 tahun ini sempat menjalani perawatan intensif sejak 24 Maret 2020.
Ia datang ke RSUD Soedjati Soemodiardjo dengan gejala batuk, pilek, serta demam.
"Setelah itu sakit dan dirujuk ke RSUD dr Soedjati Soemodiardjo. Keluhan batuk, pilek dan demam," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, dr Slamet Widodo, Jumat, mengutip Kompas.com.
Saat itu, ia berstatus sebagai Pasien dalam Pengawasan (PDP).
Tapi, pada 2 April 2020, ia diperbolehkan pulang untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.
Kemudian pada 7 April 2020, dirinya kembali ke RSUD Soedjati Soemodiardjo.
Si pasien baru diketahui positif terjangkit Corona setelah hasil swab keluar baru-baru ini.
Saat itu, ia langsung dijemput untuk kembali menjalani isolasi dan swab di RSUD dr Soedjati Soemodiardjo
"Hasil swabnya baru keluar dan dinyatakan positif Covid-19," ujar dr Slamet.
"Secara klinis sudah tidak ada keluhan."
"Karena hasil swab positif, hari ini kami jemput untuk diisolasi dan jalani swab kembali di RSUD dr Soedjati Soemodiardjo," imbuh dia.
• Kisah Pilu! Bocah 3 Tahun Terbakar saat Dekati Sumber Api Sambil Membawa Botol Bekas Hand Sinitizer
• Apakah Ibu yang Terinfeksi Corona Boleh Menyusui Bayinya? Simak Penjelasannya
• Fakta Baru Corona, Ahli Sebut Covid-19 Berkembang Jadi 3 Jenis Berbeda, Ini Bahaya dari Mutasi Virus
3. Puluhan orang jalani rapid test
Karena pasien asal Desa Bangsri berbohong mengenai riwayat perjalanannya, puluhan orang yang melakukan kontak dengannya akan menjalani rapid test.
Sebanyak 76 pegawai RSUD Soedjati Soemodiardjo diketahui sempat kontak langsung dengan si pasien.
"76 orang itu akan kita rapid test."