Virus Corona
Soroti Keputusan Donald Trump Soal Aliran Dana WHO, Cina Desak AS untuk Penuhi Tanggung Jawab
Juru bicara dari Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian langkah yang diambil Trump itu akan melemahkan WHO.
Namun jika upaya tersebut dihentikan, maka tidak ada organsiasi lain yang dapat menggantikannya.
"Tugas mereka adalah memperlambat/mencegah penyebaran Covid-19 dan jika pekerjaan mereka dihentikan (maka) tidak ada organisasi lain yang bisa menggantikan mereka," sambungnya.
Donald Trump sebut WHO bersikap 'Cina-sentris' dalam penanganan virus corona
Dilansir dari laman The Sun via Tribun Ternate, Donald Trump mengklaim WHO menutupi kegentingan wabah Covid-19 di Cina sebelum menyebar ke seluruh dunia.
"WHO gagal dalam tugas pokok ini dan harus dimintai pertanggungjawaban. Mereka gagal menyelidiki laporan yang dapat dipercaya dari sumber-sumber di Wuhan," ujar Trump.
Tidak hanya itu, ia juga menyebut WHO terlambat menyatakan wabah virus corona sebagai darurat kesehatan global.
Sebagai informasi, WHO mendeklarasikan Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau darurat kesehatan global pada 30 Januari 2020.
Sementara penetapan Covid-19 sebagai pandemi dinyatakan pada 11 Maret 2020.

• Update Corona Dunia, Rabu 15 April Siang: China Ada Penambahan 46 Kasus Positif & 1 Kasus Meninggal
• PM Inggris Boris Johnson Diizinkan Keluar dari ICU, Donald Trump: Great News, Lekas Sembuh Boris!
Sebelum mengeluarkan pernyataan untuk menghentikan aliran dana bagi WHO, Trump juga sempat mengecam sikap organisasi kesehatan itu yang dianggapnya sebagai 'Cina-sentris.'
Padahal penyokong dana terbesar untuk WHO adalah Amerika Serikat.
Diketahui AS memberikan kontribusi senilai 400 juta dolar hingga 500 juta dolar (Rp6,3 triliun - Rp7,8 triliun) setiap tahunnya kepada organisasi tersebut.
Oleh karena itu menurutnya para pembayar pajak Amerika seharusnya tidak mendanai WHO, dan kini ia tengah menyelidiki pihak WHO.
(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany) (TribunTernate.com/Rohmana Kurniandari)