Kisah Relawan Wanita Sopir Ambulans saat Bawa Pasien Covid-19: Masyarakat Tidak Peka Suara Sirine
Ika mengaku kerap mengalami kendala saat menjalankan tugas, terutama ketika mengendarai ambulans menembus keramaian lalu lintas.
TRIBUNPALU.COM - Semua pihak yang berperan dalam menangani wabah virus corona Covid-19 di Indonesia pasti memiliki kisah tersendiri.
Mulai dari dokter, perawat, staf rumah sakit, petugas makam, hingga sopir ambulans.
Salah seorang relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang bertugas mengendarai mobil ambulans, Ika Dewi Maharani, mengungkapkan ceritanya.
Ika mengaku kerap mengalami kendala saat menjalankan tugas, terutama ketika mengendarai ambulans menembus keramaian lalu lintas.
• Kabar Ridwan Kamil soal Produksi Masker Tuai Pujian dari Selebritis, Yunarto Wijaya: Juara Ini!
• 3 Upaya Mitigasi Joko Widodo terhadap Sektor Pariwisata yang Terdampak Wabah Virus Corona
• Ahli Harvard Sebut Social Distancing Perlu Dilakukan hingga 2022, Guna Cegah Munculnya Virus Baru
• Sabun Pencuci Piring Bisa Bunuh Kuman dan Virus? Simak Cara Efektif Mencuci Piring hingga Bersih

Ika mengaku banyak pengendara yang tidak memberikan jalan, meski dirinya telah menyalakan sirine ambulans.
"Ternyata di ambulans gak semudah yang kita bayangi. Kita sudah bunyikan sirine, kadang orang di sekitar kita gak peka untuk memberi jalan, karena kita mengangkut pasien," ucap Ika di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (16/4/2020).
Meski begitu, Ika bersyukur karena masih banyak pula orang yang memiliki kesadaran untuk memberikan jalan kepada ambulans.
"Untung ada orang yang dengan kesadaran berikan jalan akhirnya pasien dibawa cepat ke rumah sakit rujukan," ucap Ika.
Perempuan asal Maluku Utara ini sedianya merupakan seorang perawat.
Dirinya tergabung dalam Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana sebenarnya kuliah di Surabaya.
Menjadi seorang sopir ambulans, menurut Ika merupakan pengalaman pertamanya.
Dirinya mengakui profesi ini mengalami kesulitan tersendiri.
• Ratusan Relawan di Jakarta Bersedia Jadi Teman Ngobrol ODP dan PDP Covid-19 yang Jalani Karantina
• 5.816 Orang Terdaftar Jadi Relawan Corona di Wisma Atlet, Dibagi 2: Kelompok Medis dan Non Medis
"Selama ini pertama kali pengalaman saya tahunya kan kalau di ruangan pegang pasien. Untuk ambulans baru pertama kali dalam hidup saya," ucap Ika.
Dirinya mengajak rekan relawan lain untuk selalu memberikan yang terbaik dalam penanganan corona ini. Melalui pengabdian diri, Ika menilai pandemi corona akan segera berakhir.
Setiap harinya, Ika bekerja selama 12 jam dalam satu shift, yakni dari pukul 07.00 WIB hingga 19.00 WIB.