Mudik Berpotensi Gagalkan PSBB dalam Pencegahan Covid-19: Masih Ada yang Tidak Khawatir soal Carrier

Di sejumlah kota besar, seperti DKI Jakarta dan sekitarnya, fenomena mudik lebih awal justru sudah terjadi.

kabarpenumpang.com
Ilustrasi mudik dengan kereta api. Hasil survei menunjukkan masih banyak penduduk yang merencanakan mudik saat libur Lebaran di tengah situasi pandemi COVID-19 yang belum mereda saat ini. 

TRIBUNPALU.COM - Menjelang datangnya Hari Raya Idul Fitri, keinginan masyarakat untuk melangsungkan perjalanan ke kampung halaman atau mudik masih tinggi.

Hal inilah yang membuat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) terancam gagal untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang lebih luas di masyarakat.

Hal itu setidaknya tertuang di dalam studi yang dilakukan Tim Panel Sosial untuk Kebencanaan Universitas Indonesia.

Survei menunjukkan bahwa 43,78 persen masyarakat dari 3.853 responden masih memiliki keinginan untuk mudik.

"Hasil survei tersebut menunjukkan masih banyak penduduk yang merencanakan mudik saat libur Lebaran di tengah situasi pandemi COVID-19 yang belum mereda ini," kata salah seorang peneliti dari Fakultas Psikologi Dicky Pelupessy dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (15/4/2020).

Cari Tahu Kebenaran Sumber Corona, Trump Sebut AS Tengah Lakukan Penyelidikan di Laboratorium Wuhan

Kisah Relawan Wanita Sopir Ambulans saat Bawa Pasien Covid-19: Masyarakat Tidak Peka Suara Sirine

3 Upaya Mitigasi Joko Widodo terhadap Sektor Pariwisata yang Terdampak Wabah Virus Corona

Ahli Harvard Sebut Social Distancing Perlu Dilakukan hingga 2022, Guna Cegah Munculnya Virus Baru

Mayoritas dari mereka yang disurvei, bahkan mengetahui tentang kelompok rentan Covid-19 (98,05 persen) dan orang sehat yang dapat menjadi pembawa atau carrier virus (98,6 persen) sehingga berpotensi menulari kepada orang lain.

Akan tetapi, hanya sebagian kecil yang mengaku sangat khawatir dengan hal tersebut (32,07 persen).

Sementara, 10,25 persen responden justru mengaku tidak khawatir dan tetap berencana untuk mudik.

Tentunya hal ini harus diantisipasi.

Apalagi, tidak sedikit masyarakat yang terjangkit Covid-19, justru tidak memiliki gejala Covid-19 sama sekali.

Mereka inilah yang justru berpotensi menyebarkan virus ke orang lain tanpa disadari.

"Jadi kita harus hati-hati karena berhubungan dengan daya tahan tubuh tiap orang bisa berbeda-beda. Ada yang ringan, ada yang berat, ada yang orang tanpa gejala penyakit Covid-19 ini," kata praktisi kesehatan Lula Kamal di Graha BNPB Jakarta, kemarin.

Di sejumlah kota besar, seperti DKI Jakarta dan sekitarnya, fenomena mudik lebih awal justru sudah terjadi.

PSBB telah membuat geliat aktivitas ekonomi menurun.

Sehingga, mereka yang tidak memiliki penghasilan tetap atau yang bekerja di sektor informal seperti pengemudi ojek online, pedagang kaki lima, petugas keamanan hingga buruh bangunan, memilih untuk mudik lebih awal.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved