Curhat Pilu WNI yang Terjebak di India: Tolong Kami, Tidak Ada Makan, Tidak Ada Air
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) di India tak bisa pulang ke Indonesia.
"Kita berusaha menjadwalkan ulang. Dan untuk menjadwalkan ulang ini kita harus bayar selisih harga paling murah Rp 3 juta per tiket. Karena harga tiket ketika itu jadi Rp 7 juta," tuturnya.
Para jemaah menjadwalkan ulang kepulangan pada awal Mei mendatang. Tapi, ternyata Pemerintah India memperpanjang lockdown hingga pertengahan Mei.
Marjuk mengatakan kini rombongan jemaah kebingungan karena ketidakpastian jadwal penerbangan, dan terancam tak jadi pulang pada Mei mendatang.
Para jemaah tabligh akbar asal Indonesia ini pun harus menjalani karantina. Mereka tersebar di 34 titik di India.
"Kita tidak tahu apakah ada lockdown-lockdown berikutnya. Inilah yang menyebabkan teman-teman sudah di karantina kita pun hidupnya susah," kata Marjuk.
• Kabar Baik dari Amerika, Obat Covid-19 Buatan Bioteknologi Gilead Tunjukkan Tanda-tanda Manjur
Cerita saat Dikarantina
Marjuk bercerita bahwa para jemaah masih menjalani karantina. Selama menjalani karantina, kata dia, petugas memperlakukan mereka seperti tahanan.
"Tidak ada makan tepat waktu, fasilitas tidak memadai, petugas yang melihat kita seperti tahanan penjara," ceritanya.
Bahkan yang dinyatakan positif corona atau Covid-19 setelah pemeriksaan, mereka dibawa petugas saat tengah malam.
"Kemudian ada yang sekali ambil itu ada 60 orang, dinaikan ke bus," imbuh Marjuk.
Karena fasilitas rumah sakit yang kurang memadai di India, menurut Marjuk, mereka harus menunggu di dalam bus sekira 7-8 jam.
"Tidak ada air, tidak ada makan, kasihan lihat teman-teman yang seperti ini," tuturnya.
Kondisi saat dibawa ke rumah sakit, lanjut dia, juga tidak baik. "Kamar mandinya jauh dari kata-kata steril, tidak layak untuk orang sakit ditempatkan seperti itu," kata Marjuk.
"Jadi teman-teman mengadu kepada saya, gimana ini ustaz, kita bukan makin sehat di sini, makin sakit. Dan lain sebagainya. Beginilah keadaan kita dikarantina," kata dia. (tribun network/denis)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul "Curhat WNI di India yang Tak Bisa Pulang: Kami seperti Tahanan di Penjara"