WHO: 70 Vaksin Virus Corona Covid-19 sedang Dikembangkan, 3 di Antaranya Masuki Tahap Uji Coba
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kini sudah ada 70 vaksin Covid-19 yang tengah dikembangkan.
Kementerian Sains dan Teknologi China pada Selasa lalu mengatakan, kini CanSino sedang mulai tahap uji kedua.
Moderna Inc. yang berbasis di Cambridge, Massachusetts juga menerima persetujuan untuk bergerak ke tahap uji coba pada manusia Maret silam.
Selasa lalu, orang pertama yang menerima vaksin eksperimental itu kembali ke klinik Seattle untuk diinjeksi dosis kedua.
• Update Covid-19 Global Jumat, 17 April 2020 Siang: 6 Negara Sudah Capai Lebih dari 100.000 Kasus
• Patut Dicontoh, Pengusaha Bebek Goreng di Madura Ini Sulap Warungnya Jadi Dapur Umum Korban Covid-
Mengutip Fox News, kepala penyakit menular National Institutes of Health (NIH), Anthony Fauci mengatakan sejauh ini tidak ada bendera merah.
Dia berharap, fase pengujian yang lebih besar berikutnya dapat dimulai sekitar Juni.
Inovio Pharmaceuticals memulai percobaan manusianya minggu lalu di AS dan berharap bisa memperluas studinya ke China.
Tes awal fokus pada keselamatan dan para peneliti di kedua negara mencoba dosis yang berbeda dari jenis suntikan yang berbeda pula.
Fase kedua adalah langkah penting sebab memungkinkan vaksin untuk diuji pada lebih banyak orang.
Ini digunakan untuk melihat dan mencari tanda-tanda, mereka terlindungi dari infeksi.

Pekan lalu, CanSino mengajukan laporan untuk mendaftarkan 500 orang dalam studi berikutnya.
Kedepannya bila wabah Covid-19 masih merebak, Fauci memprediksi mungkin studi yang lebih luas bisa dilakukan lebih cepat daripada prediksi sebelumnya yakni 12 bulan hingga 18 bulan.
Selama konferensi pers di China, pihak berwenang juga memperingatkan, studi vaksin harus dilakukan dengan benar.
• Angka Kematian Akibat Corona di Kota Wuhan Direvisi, Jumlahnya Naik 50 Persen
• Kisah Dokter yang Meninggal Dunia akibat Covid-19, tak Bisa Penuhi Janji pada Anaknya untuk Kembali
"Meskipun kami dalam keadaan darurat, kami tidak dapat menurunkan standar keamanan dan efektivitas dalam tinjauan vaksin," kata Wang Junzhi, pakar biofarmasi Tiongkok.
WHO minggu ini menghitung sudah ada lebih dari lima lusin kandidat vaksin lainnya dalam tahap awal pengembangan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)