Virus Corona

Kisah Kasta Dalit yang Dianggap Penting Pemerintah India, Namun Tak Diperhatikan saat Wabah Covid-19

Kisah kasta Dalit yang pekerjaannya dianggap paling penting oleh Pemerintah India, namun tak tersentuh fasilitas yang memadai saat pandemi Covid-19.

Prakash SINGH / AFP
Foto Ilustrasi - Kisah kasta Dalit yang pekerjaannya dianggap paling penting oleh Pemerintah India, namun tak tersentuh fasilitas yang memadai saat pandemi Covid-19. 

Lantas mereka meminta komentar soal video itu kepada pihak yang berwenang di wilayah tersebut.

Pihaknya mengaku belum mengetahui kejadian detail kejadian itu.

Namun, otoritas setempat menyebut bahwa kantor kepolisian terdekat lah yang bertanggung jawab untuk mendistribusikan makanan kepada warga yang membutuhkan.

Dampak Penerapan Lockdown di India, Ibu Lempar 5 Anaknya ke Sungai Gangga karena Kelaparan

Video memilukan itu kini menjadi viral di media sosial.

Seorang warganet dengan nama @kamalkhan_NDTV mengunggah video itu di Twitter.

"Lockdown Impact: Humans and animals started drinking milk together. Today, the milk tank of a milkman fell on the Rambagh intersection in Agra. See what happened then," tulis @kamalkhan_NDTV, Senin (13/4/2020).

Unggahan pria yang bekerja sebagai jurnalis di NDTV News itu menjadi viral dan sudah ditonton sebanyak 504,2 ribu kali tayangan.

Sementara dilansir Daily Mail, Perdana Menteri India, Narendra Modi mengumumkan akan melakukan perpanjangan masa lockdown hingga 3 Mei mendatang.

Dia menjelaskan, keputusan untuk melakukan lockdown dengan 1,3 miliar jiwa ini tentu saja memberikan pukulan telak terhadap perekonomian India.

"Tetapi keselamatan rakyat India jauh lebih berharga. Dari pengalaman selama beberapa hari terakhir, jelas ini adalah pilihan bagus," kata Narendra Modi.

Pria di India Ini Pura-pura Meninggal untuk Hindari Lockdown, Begini Nasibnya Saat Ini

Seorang pria malang di India meraup susu yang tumpah di jalan Agra, Senin (13/4/2020).
Seorang pria malang di India meraup susu yang tumpah di jalan Agra, Senin (13/4/2020). (Tangkapan Layar @kamalkhan_NDTV)

Namun meski tetap dijalankan, kebijakan ini menuai protes dari jutaan pekerja migran yang kehidupannya bergantung pada upah harian.

Alhasil kebijakan yang diterapkan sejak 25 Maret ini membuat ratusan ribu pekerja migran hijrah dan mudik ke kampung halaman masing-masing.

(TribunPalu.com/Isti Prasetya)

Sumber: Tribun Palu
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved