Virus Corona
Sama-sama Jadi ''Senjata Kebersihan'', Kenali Perbedaan Sanitizer dan Disinfektan
Kedua istilah ini seringkali dianggap sama, tetapi sebenarnya ada perbedaan signifikan antara sanitizer dan disinfektan.
TRIBUNPALU.COM - Wabah virus corona Covid-19 begitu cepat menyebar ke seluruh dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menyatakan wabah Covid-19 sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020.
Di tengah merebaknya wabah virus corona Covid-19, kebersihan menjadi salah satu faktor untuk memutus mata rantai penyebarannya.
Terkait soal kebersihan diri, ada dua istilah yang sering dikenal, yakni sanitizer (penyanitasi) dan disinfektan (disinfectant).
Kedua istilah ini seringkali dianggap sama, tetapi sebenarnya ada perbedaan signifikan antara sanitizer dan disinfektan.
Sebuah artikel di laman This is Insider telah menjelaskan tentang perbedaan antara sanitizer dan disinfektan.
Sumber asli artikel ini telah ditelaah secara medis oleh Graham Snyder, MD, MS, direktur di cabang Medical Center, Pencegahan Infeksi dan Rumah Sakit Epidemiologi di University of Pittsburgh.

• Putri Seorang Dokter yang Meninggal Dunia karena Covid-19: Tolong, Belajar dari Kematian Ayah Saya
• Masker Kain untuk Cegah Penularan Covid-19, Apa Kata Dokter soal Bahan yang Paling Tepat?
Perbedaan utama di antara kedua istilah tersebut terletak pada kemampuan masing-masing.
"Sanitizer mengurangi jumlah bakteri, virus, dan mikroba lainnya pada suatu permukaan benda. Sementara, disinfektan dapat membunuh hampir semuanya," kata Alexander Aiken, MB dari London School of Hygiene and Tropical Medicine.
"Hal itu dikarenakan disinfektan mengandung zat kimia seperti hidrogen peroksida yang dapat mendekontaminasi suatu permukaan atau benda dengan menghasilkan zat radikal bebas yang destruktif dan menyerang komponen sel," kata Stephanie Dancer, seorang konsultan dan profesor mikrobiologi di Edinburgh Napier University, Skotlandia.
Di sisi lain, sanitizer, seperti klorin (chlorine) dan sanitizer berbasis QUAT (senyawa amonium kuaterner/quarternary ammonium compounds), hanya mengurangi jumlah kuman atau mikroba pada permukaan.
Kemungkinan, sanitizer tidak membunuh kuman, tetapi masih bisa membantu mencegah penyebaran penyakit.
Sebab bagi setiap penyakit, selalu ada jumlah kuman tertentu yang disebut 'dosis paparan' untuk bisa menyebabkan seseorang sakit.
Sehingga, dengan mengurangi jumlah kuman pada permukaan atau benda, sanitizer masih bisa membantu mengurangi risiko infeksi.
"Sanitizer dan disinfektan juga memiliki perbedaan dalam hal durasi atau berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bekerja, ini dikenal dengan istilah 'dwell time.' Sanitizer dapat bekerja dalam waktu yang singkat, sementara zat kimia pada disinfektan bisa membutuhkan waktu hingga 10 menit untuk membunuh kuman," kata Alexander Aiken.
• Update WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri per Sabtu, 18 April 2020: 95 WNI sudah Dinyatakan Sembuh
• Wabah Covid-19, Kemendikbud Keluarkan Aturan Dana BOS Bisa Dipakai untuk Gaji Guru Non-ASN
• Rahma Azhari Lepas Status Janda, Simak Deretan Fakta Pernikahannya dengan Pria Asal Amerika