Dewan Pakar IDI: Virus Corona Bisa Mati Sendiri setelah Masa Inkubasi, tapi Imunitas Jadi Taruhan
Abidinsyah Siregar mengungkapkan, virus corona yang menular ke tubuh individu berpotensi bisa mati dengan sendirinya.
TRIBUNPALU.COM - Dewan Pakar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Abidinsyah Siregar memberikan analisis baru tentang sifat virus corona Covid-19.
Abidinsyah Siregar mengungkapkan, virus corona yang menular ke tubuh individu berpotensi bisa mati dengan sendirinya.
Menurutnya, hal ini bisa terjadi jika sudah melalui 14 hari masa inkubasi virus yang menyebabkan Covid-19 itu.
Namun, sistem kekebalan imun individu yang telah tertular virus corona dipertaruhkan selama masa inkubasi 14 hari.
Abindinsyah kemudian menjelaskan proses yang terjadi saat tubuh terinfeksi virus corona.
• Nunung dan Saudaranya Masih Punya Keinginan yang Belum Terwujud demi Kesembuhan Ibunda
• Muhammadiyah Rilis Jadwal Imsakiyah Ramadan 2020, Download Jadwal untuk Kota Palu, Sulteng di Sini
• Donald Trump Kencangkan Tuduhan Bahwa China Pembuat Virus Corona, Sudah Siapkan Ancaman
Hal paling penting yang perlu diketahui, perilaku virus adalah mempertahankan kehidupan tergantung inangnya.
"Ada yang berinang di nyamuk, ada yang di burung, sekarang virus corona kan semestinya berinang di hewan yang sebelumnya menjadi inang, " ujar Abidinsyah dalam diskusi bertajuk "Ikhtiar Melawan Corona" yang digelar secara daring pada Sabtu (18/4/2020).
Dalam kondisi saat ini, virus corona ingin bertahan hidup di tubuh manusia. Kemudian, kata dia, yang disasar adalah paru-paru manusia.
"Setelah menginfeksi, dengan cepat virus corona menyerang paru-paru sehingga ruang dalam paru-paru dikuasai. Hal ini menyebabkan individu gagal napas," ucap Abidinsyah.
Proses ini terjadi sedemikian rupa. Selain itu, saat sudah menginfeksi, terjadi pertarungan antigen dengan antibodi di dalam tubuh.
"Pertarungan itu akan terjadi seperti lomba sprint. Virus akan bertahan selama 14 hari. Kalau lewat, virus sudah kehabisan kemampuan bertahan, lalu mati sendiri," ucap Abindinsyah.
Setelah itu, dia menyebutkan bahwa tubuh individu akan memunculkan kemampuan antibodi.
"Akan tetapi perlu diingat bahwa selama 14 hari inkubasi tadi sistem imun tubuh dipertaruhkan," kata Abindinsyah.
Abidinsyah Siregar juga mengingatkan, saat ini belum ada obat dan vaksin untuk menyembuhkan atau mencegah Covid-19.
Satu-satunya cara yang bisa dilakukan masyarakat adalah menyingkirkan sumber penularan dengan orang-orang yang berpotensi tertular.
"Itu terpaksa kita lakukan dan hanya itu yang bisa kita lakukan sekarang," kata dia.
Hingga saat ini penyebaran virus corona sudah terjadi di semua provinsi yang ada di Tanah Air. DKI Jakarta masih menjadi episentrum penularan dengan kasus Covid-19 terbanyak, yaitu 2.815 pasien.
Update terakhir pada Minggu (19/4/2020), total ada 6.575 kasus Covid-19 sejak diumumkan untuk kali pertama ada penularan virus corona di Indonesia pada 2 Maret 2020.
Dari jumlah tersebut, 686 pasien dinyatakan sembuh dan 582 pasien meninggal dunia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Virus Corona Berpotensi Mati dengan Sendirinya, Ini Penjelasan Pakar IDI
Penulis : Dian Erika Nugraheny