Virus Corona

Soroti Pernyataan Pemerintah Soal Penemuan FKM UI, Fadli Zon: Pemerintah Pertahankan Argumen Salah

Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menyoroti pernyataan Achmad Yurianto soal penemuan Pakar FKM UI.

KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (1/2/2019). 

TRIBUNPALU.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Corona, dr Achmad Yurianto buka suara soal temuan tim pakar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).

Sebelumnya pakar FKM UI mengatakan bahwa virus corona ini telah mewabah di Indonesia semenjak bulan Januari 2020.

Yuri mengaku bahwa dirinya tidak pernah diberi tahu terkait temuan pakar FKM UI tersebut.

Tak hanya itu, Yuri bahkan meminta publik untuk langsung menanyakan pada pakar FKM UI terkait penemuan tersebut.

"Sebaiknya menanyakan ke UI, karena saya juga tidak pernah dikasih tahu jika memang mereka menemukannya," katanya.

Namun rupanya ucapan Yuri ini justru mendapatkan sorotan dari Fadli Zon.

Pasien Tak Jujur Soal Riwayat Perjalanannya, 21 Tenaga Medis di RST Ciremai Jalani Isolasi Mandiri

Bulog Telah Siapkan Sagu Sebagai Antisipasi Kekurangan Beras di Tengah Pandemi Corona

Soal Larangan Mudik di Tengah Wabah Corona, Sandiaga: Keadaan yang Sulit Harus Dicari Jalan Tengah

Jubir pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto
Jubir pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto (Tangkapan Layar YouTube Kompas TV)

Fadli Zon menuturkan bahwa dari awal pemerintah Indonesia terlalu meyakini bahwa virus corona tidak akan masuk ke Indonesia.

"Sejak awal pemerintah pusat meyakini virus corona nggak bakal masuk Indonesia, bukankah begitu?" tulis Fadli Zon di akun Twitternya.

Lantas Fadli Zon juga mengatakan pemerintah sangat sulit untuk mengakui kesalahannya dan juga mengucapkan permintaan maaf.

Politisi Partai Gerindra tersebut justru menyayangkan sikap pemerintah yang mempertahankan argumen salah.

"Sulit sekali mengakui kesalahan dan minta maaf. Sibuk mempertahankan argumen yang salah walaupun semakin mempertontonkan ketidakbecusan," pungkas Fadli Zon.

Pakar Epidemologi UI Prediksi Covid-19 di Indonesia terjadi sejak Januari

Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono memprediksi penularan wabah virus corona atau Covid-19 sudah terjadi sejak Januari hingga Februari 2020.

Hal ini berdasarkan banyaknya laporan kasus orang-orang yang memiliki gejala Covid-19.
"Betul (Februari) ya mungkin yang terbaru saya sudah ubah dari bulan Januari. Karena dari bulan Januari sudah ada laporan-laporan kasus orang dengan gejala covid," kata Pandu kepada Kompas.com, Senin (13/4/2020).

Pandu mengatakan, orang yang memiliki gejala Covid-19 pernah menjalani pemeriksaan laboratorium.

Namun, hasilnya dinyatakan negatif karena laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) belum siap untuk mendeteksi Covid-19.

"Tapi hasil tesnya masih negatif karena waktu itu, pada awal-awal bulan itu, tes yang di badan Litbangkes belum siap. Jadi hasilnya negatif terus," ungkapnya.

KABAR BAIK, FIF Group Ringankan Cicilan 149 Ribu Konsumen yang Terdampak Virus Corona

Daftar Wilayah Sebaran Corona di Indonesia Senin (20/4/2020): Angka Kesembuhan di Bali Masih Tinggi

Menurut Pandu, sejak Januari dan Februari sudah terjadi penularan lokal di Indonesia.

Sehingga, jumlah kasus Covid-19 melonjak, baik dengan gejala ataupun tanpa gejala.

"Jadi virus itu udah lama beredar di Indonesia cuma kita kan terlena sekali menganggap enggak ada, Indonesia bebas virus. Itu yang membuat kita menjadi kondisinya seperti sekarang," ujar Pandu.

Ia kemudian menjelaskan mengapa penularan lokal terjadi di Indonesia sejak bulan Februari.

Hal itu, kata Pandu, terjadi karena Indonesia masih membuka penerbangan ke lokasi yang terdampak Covid-19, yakni Wuhan, China, sampai akhirnya China memutuskan lockdown.

"Artinya di antara penumpang bolak balik Wuhan-Jakarta itu dan lima kota lainnya di Indonesia, di Makassar, di Batam itu, sudah ada yang membawa virus," ucap Pandu.

Adapun Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama virus corona di Indonesia pada Senin (2/3/2020) lalu.

Ada dua warga Depok, Jawa Barat, yang dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Pasien 1 berumur 31 tahun dan pasien 2 berumur 64 tahun. Pasien 1 diketahui sempat melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang berdomisili di Malaysia.

(TribunPalu.com/Lita Andari Susanti) (Kompas.com/Sania Mashabi)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved