Joko Widodo Ungkap Alasan Pemerintah Akhirnya Buka Data Virus Corona Covid-19 di Indonesia

Sebelumnya Jokowi bilang, tidak perlu membuka semua data virus corona Covid-19 di Indonesia agar publik tidak panik.

Instagram.com/sekretariat.kabinet/
Potret Presiden Joko Widodo saat memberikan Keterangan Pers mengenai Perkembangan Penanganan dan Pencegahan Wabah Virus Korona (Covid-19) 

Ia menyebut, data transparan yang sudah disampaikan oleh pemerintah berkaitan dengan tes corona yang lebih banyak dilakukan, pelacakan, dan isolasi.

"Tiga hal saya sampaikan sejak awal, tes uji secara masif, pelacakan yang agresif, dan isolasi yang ketat. Jadi data yang transparan sangat berhubungan dengan itu tadi," imbuh Jokowi.

Jokowi Minta Sistem Data Terbuka untuk Publik

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi tak ingin jika pemerintah disebut berusaha menutupi informasi penanganan virus corona.

Hal itu Jokowi sampaikan dalam rapat terbatas laporan tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, Senin (20/4/2020).

"Mengenai komunikasi yang terbuka, sistem data dan informasi yang terbuka kepada semua pihak."

"Jangan ada yang menganggap lagi, kita menutup-nutupi," ujar Jokowi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin.

Presiden meminta agar kepala daerah bisa meningkatkan pelaksanaan pengujian sampel tes corona.

Jokowi ingin pelacakan orang yang terpapar virus corona terus dilakukan secara lebih luas.

"Saya ingin ditekankan pada seluruh provinsi, kabupaten/kota, mengenai pentingnya pengujian sampel (tes corona) secara masif."

"Kemudian diikuti pelacakan yang progresif, dan mengisolasi diri yang terpapar secara ketat, jadi tiga hal ini yang terus ditekankan kepada daerah," terang Jokowi.

PON 2020 di Papua Ditunda Hingga Oktober 2021, Wabah Covid-19 jadi Alasannya

Adik Zee Zee Shahab selalu Beri Kabar Jika Tangani Pasien Covid-19, tak Ingin Keluarga Besar Panik

Ekonomi Terdampak Wabah Covid-19, Jusuf Kalla: Pemerintah Harus Siap dengan Risiko tiap Pilihan

Jokowi
Jokowi (YouTube Sekretariat Presiden)

Selain itu, Jokowi juga memberi apresiasi atas penggunaan teknologi yang bisa digunakan pasien berkonsultasi dengan para tenaga medis.

"Saya juga sangat mengapresiasi cara konsultasi medis dengan menggunakan teknologi dan ini saya kira harus dikembangkan lagi yaitu telemedicine agar ini terus ditingkatkan jumlahnya sehingga kontak antara pasien dan dokter bisa dikurangi," ungkapnya.

Sementara itu, Jokowi juga menyinggung adanya kapasitas yang berlebih di rumah sakit.

Ia ingin ada pembenahan di manajemen rumah sakit untuk menangani pasien corona dengan kondisi yang berbeda.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved