Respon Driver Ojol saat Diingatkan Najwa shihab Soal Sanksi Jika Nekat Mudik: Daripada Kita Kriminal
Pengemudi ojek online (ojol), Hisyam Masruri mengaku sudah tidak memiliki uang untuk bertahan hidup di DKI Jakarta.
TRIBUNPALU.COM - Pemerintah DKI Jakarta sudah mulai memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Rupanya penerapan PSBB ini memiliki dampak yang cukup signifikan bagi perekonomian sejumlah warga.
Dampak ini pun turut dirasakan oleh pengemudi ojek online (ojol), Hisyam Masruri.
Ia mengaku sudah tak punya uang untuk bertahan hidup di DKI Jakarta semenjak diberlakukan PSBB.
Dilansir TribunWow.com, karena itu, Hisyam mengaku akan tetap pulang kampung meski pemerintah telah melarang.
Menanggapi pernyataan Hisyam, Presenter Najwa Shihab pun menyinggung sejumlah sanksi yang bakal dilayangkan pada pemudik yang nekat pulang kampung.

Terkait hal itu, Najwa Shihab pun menanyakan keberanian Hisyam untuk pulang kampung meski ada sanksi yang menanti.
Najwa Shihab menjelaskan, terdapat hukuman denda maksimal 100 juta hingga kurungan penjara maksimal 1 tahun jika warga nekat pulang ke kampung halaman.
"Kan ada ancaman sanksi juga tidak apa-apa? Enggak takut?," tanya Najwa Shihab.
"Kalau di peraturannya sanksinya mungkin bisa maksimal bayar denda sampai 100 juta (rupiah), kemudian maksimal dengan kurungan penjara maksimal 1 tahun," sambungnya.
Jangankan untuk membayar denda, Hisyam mengaku kini untuk bertahan hidup di Jakarta pun dia tak memiliki cukup uang.
Ia menyatakan, jika tetap bertahan di Jakarta peluang tindakan kriminal akan semakin besar.
"Kalau 100 juta, kita seribu aja enggak punya, 100 ribu enggak punya, mau makan aja bingung boro-boro bayar denda," terang Hisyam.
"Daripada kita di Jakarta malah bingung, kalau urusan perut udah lapar kan kita jatuhnya pikiran pasti kriminal."
• Demi Bisa Mudik, Sejumlah Penumpang Nekat Bersembunyi di Dalam Bagasi Bus AKAP
• Bandel Ogah Karantina Mandiri saat Wabah Covid-19, Ini Kisah Pemudik Dikarantina di Rumah Hantu
Dengan alasan tersebut, Hisyam mengaku lebih memilih pulang kampung ketimbang bertahan di DKI Jakarta apapun yang terjadi.