Hari Buruh Internasional
Hari Buruh saat Pandemi, Iwan Fals Beri Dukungan: Biasanya Demo, Gegara Corona jadi Sepi, Semangat!
Lewat cuitan, Iwan Fals mengaku juga turut berduka lantaran mendengar kabar kurang lebih 2 juta buruh terpaksa di PHK dari tempat kerja mereka.
TRIBUNPALU.COM - Bertepatan dengan May Day atau Hari Buruh Internasional yang jatuh pada Jumat, 1 Mei 2020, musisi kondang, Iwan Fals memberikan ucapan selamatnya.
Ungkapan itu ia tunjukkan kepada para buruh, khususnya buruh yang harus menerima Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), akibat pandemi Covid-19.
Seperti diketahui, akibat wabah virus corona, semua lini tak bisa menghindari kerugian.
Apalagi di sektor ekonomi, para buruh pun juga terancam di PHK karena perusahaan yang gulung tikar dan tak bisa beroperasi.
Dengan keprihatinan ini, jika biasanya Hari Buruh menjadi ajang para buruh untuk menuntut hak mereka dengan melakukan demonstrasi, kini mereka tak bisa menyuarakannya karena adanya aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

• Kumpulan Ucapan Selamat Hari Buruh atau May Day 1 Mei Cocok untuk Update Status di WA, FB dan IG
Ucapan selamat dan dukungan diberikan oleh Iwan Fals meski para buruh tak bisa bersuara di tengah pandemi ini.
Melalui akun Twitter pribadinya, @iwanfals, mencuitkan kalimat penyemangat untuk para buruh.
Lewat cuitan itu, ia juga turut berduka lantaran mendengar kabar kurang lebih dua juta buruh terpaksa di PHK dari tempat kerja mereka.
"Wah iya hari ini "Hari Buruh" ya, Selamat Selamat,
soalnya biasanya kan Demo, cuma gara2 Corona jadi sepi, tapi tetap Semangatlah,
walau juga berduka krn menurut kabar ada -+ 2 juta Buruh di PHK, gara2 Pandemi Brengsek ini...," tulis @iwanfals, Jumat (1/5/2020) siang.
• Peringati May Day, Puan Maharani Beri Pesan agar Pengusaha Tak PHK Buruh di Tengah Pandemi Covid-19
Dikutip dari BBC Indonesia, setidaknya lebih dari dua juta pekerja buruh kena imbas PHK karena virus corona.
Alhasil, Hari Buruh tahun ini disambut dengan suram oleh para buruh yang kehilangan pekerjaan.
Sebuah kisah datang dari seorang pria berusia 38 tahun yang terkena PHK oleh pabrik tempat ia bekerja selama 13 tahun pada awal April 2020.
Saat ini ia dan rekan kerjanya sedang memperjuangkan hak untuk mendapatkan pesangon.
Jika dihitung-hitung pesangon yang seharusnya ia dapatkan sebesar lebih dari Rp 107 juta.
"[Hari Buruh] tahun ini sangat jauh berbeda [dibanding tahun kemarin]. Masalahnya untuk tahun ini [acara yang digelar pada] 1 Mei agak berkurang. Dulu kan bisa tumpengan, menggelar acara tahlilan, sekarang tidak bisa, cuma bisa mengucapkan selamat May Day, karena keterbatasan PSBB," kata ayah tiga anak ini kepada BBC Indonesia (29/4/2020).
Saat diberi tahu bahwa ia di-PHK dari pabrik, pria yang akrab disapa Mansyur ini merasa "agak goyah".
"Agak goyah ya, maksudnya [saya] punya kebutuhan [membayar kredit] di bank, ada sepeda motor, bayar kontrakan, anak yang masih sekolah. Mau mudik [ke Jember] tidak bisa, [ada] PSBB, jadi mau tidak mau harus menetap di sini dulu sementara," katanya.

Ia mengatakan tengah mencari pekerjaan lain, tetapi hal tersebut sulit dilakukan di tengah keterbatasan pergerakan karena pandemi Covid-19.
"Saya untuk sementara masih fokus ini [mendapat uang pesangon], bergabung bersama anak-anak yang lain, memberi support sama teman-teman yang lain biar semangat terus, biar semangat untuk memperjuangkan hak-hak karyawan," ujar Mansyur.
• Sejarah Mengapa Tanggal 1 Mei Diperingati Hari Buruh Internasional
Kini Mansyur sehari-hari sibuk bersama istrinya merawat ketiga anaknya, yang berusia 8 tahun, 5 tahun, dan 5 bulan, serta mengerjakan pekerjaan rumah.
Keluarganya saat ini hanya mengandalkan uang tabungannya, tetapi ia memprediksi itu akan habis dalam satu bulan ke depan.
"Kemungkinan satu bulan ini saja, habis sudah. Setiap bulan bayar kontrakan, sepeda motor, lampu [listrik]. Istri mau enggak mau harus menerima. Sangat sedih sekali, kita sebagai orang tua tidak punya baju baru dan yang lain [saat Lebaran] enggak masalah, cuma kita lihat anak istri sangat sedih," ujar Mansyur.
(TribunPalu.com/Isti Prasetya)