Didi Kempot Meninggal Dunia
Kaesang Pangarep Terkesan dengan Sosok Didi Kempot yang Tolak Royalti Kaus Bergambar Lord Didi
Kaesang Pangarep berkisah ketika ia bermaksud meminta izin karena perusahaan miliknya akan mencetak kaos bergambar Didi Kempot.
Pasalnya, ketika sampai di rumah sakit kondisinya bisa jadi sudah meninggal.
"Jadi dokter kesulitan untuk mendiagnosis. Diagnosis yang biasanya dalam kondisi seperti ini adalah sudden death atau kematian mendadak, karena dasarnya sangat sedikit untuk mendasari dalam mendiagnosis," kata Antonia Anna kepada Wartakotalive.com, Selasa (5/5/2020).
Dia memaparkan, kematian mendadak tersebut, memang yang paling banyak diakibatkan jantung. Oleh karena itu, ada dugaan, akan tetapi tidak lantas pasti.
"Apalagi kalau meninggalnya dalam kondisi sedang tidur. Kalau memang dalam kondisi tidur, kemungkinan besar serangan jantung yang fatal," katanya.
Serangan jantung yang fatal, biasanya, terhentinya suplai darah ke otot jantung dan mengakibatkan kerusakan jantung yang luas dan menimbulkan gangguan irama, sehubungan terhentinya pasokan oksigen ke otot jantung.
"Itu paling umum ya. Tapi, kemungkinan lain-lainnya masih ada," ujarnya.
• Viral Video Jenazah ABK asal Indonesia di Kapal China Dibuang ke Laut, Diduga Pelanggaran HAM
• Curhat Hotman Paris Ingin Hidup Sederhana, Aa Gym: Ingat Ini Semua hanya Titipan, cuma Casing
Kemungkinan lain-lainnya itu kata Antonia Anna, misalnya, asma akut. Tapi, biasanya asma akut sebelum meninggal, pasien biasanya akan mengalami sesak nafas dulu.
Dan kemungkinan lainnya, adalah murni gangguan irama. "Akan tetapi, biasanya hal ini tidak bisa mendadak," katanya.
Sedangkan gangguan irama itu sendiri, lanjut Antonia Anna, juga banyak macamnya dan bervariasi.
Hal itu, bisa dikarenakan gangguan irama dari lahir yang tidak ketahui, atau gangguan irama yang timbul oleh berbagai masalah dan istilahnya lingkungan.
Misalnya, karena kecapekan, minum kopi atau teh yang berlebihan, kurang tidur atau kurang istirahat, banyak pikiran, dan lainnya.
Sedangkan gangguan irama, bisa karena jantung koroner (pembuluh darah jantung), karena gangguan otot jantung, atau otot jantung murni, atau listrik jantung murni, atau katup jantung.
"Kalau karena lingkungan tadi, bisa saja campuran jantung dengan lingkungan atau lingkungan saja," kata Antonia Anna.
Dia menekankan, sebenarnya yang lingkungan itu, biasanya dan pada umumnya bukan penyebab, tapi lingkungan adalah pencetus.
"Jadi penyebab dan pencetus itu beda," katanya.
• Menhub Budi Karya Buka Layanan Transportasi, Mensesneg Pratikno Tegaskan Mudik tetap Dilarang
Dia menjelaskan, kalau penyebab misalnya, penyebab kematian mendadak itu adalah salah satunya penyumbatan koroner.