Ridwan Kamil Buka Data Hasil Evaluasi PSBB di Jawa Barat: ''Terbukti Sangat Ilmiah dan Berhasil''
Setelah diterapkan sejak Rabu, 15 April 2020 lalu, PSBB Jawa Barat diklaim menghasilkan dampak yang signifikan terkait penurunan kasus Covid-19.
TRIBUNPALU.COM - Jawa Barat merupakan satu di antara sejumlah provinsi di Indonesia yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam menghadapi pandemi virus corona Covid-19.
Setelah diterapkan sejak Rabu, 15 April 2020 lalu, PSBB Jawa Barat diklaim menghasilkan dampak yang signifikan terkait penurunan kasus Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Provinsi Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil.
Menurut Ridwan Kamil, sejumlah data hasil evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di wilayah Jawa Barat menunjukkan penerapan kebijakan PSBB mampu menekan angka penyebaran Covid-19.
"PSBB bukti sangat ilmiah dan berhasil," katanya dikutip dari siaran langsung Program Kompas Siang, Selasa (12/5/2020).
Untuk memudahkan, berikut Tribunnews uraikan satu per satu data hasil evaluasi yang dilaporkan oleh mantan Wali Kota Bandung ini.
1. Jumlah pasien di rumah sakit menurun
Data yang pertama kali dilaporkan Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil terakit jumlah pasien yang dirawat akibat terpapar Covid-19.
Kang Emil menyebut per tanggal 12 Mei 2020 jumlah pasien yang dirawat rata-rat berjumlah 350-an orang.
"Ini turun dibandingkan rentan akhir April ada 430 yang dirawat."
"Jadi di Jawa Barat selama PSBB jumlah pasien yang dirawat justru turun bukannya naik kira-kira begitu," ucapnya.
• Kisah Pemuda Pedagang Makanan Difabel asal Tasikmalaya: Tetap Semangat dan Tak Pernah Mengeluh
• Wawancara dengan Dua Media Asing, Anies Baswedan Sebut Sudah Lacak Covid-19 Sejak Januari 2020
• Liga Inggris Akan Dimulai Lagi Juni 2020, Seluruh Pertandingan Sisa Digelar Tanpa Penonton
2. Penambahan kasus per hari
Hasil pelaksanaan PSBB juga dapat dilihat dari angka penambahan kasus terkonfirmasi positif per harinya.
"Berita baiknya rata-rata pasien turun, dari awal April hingga pertengahan ada 40 kasus per hari"
"Dari pertengahan April hingga akhir ada 28 kasus per hari. Dari 1 mei hingga 12 Mei turun menjadi 21 kasus rata-rata per hari," tuturnya.
3. Angka kematian
Selain pasien yang dirawat di rumah sakit menurun, angka kematian akibat paparan Covid-19 juga dilaporkan berkurang.
Berdasarkan data yang ada, pada bulan akhir April tingkat kematian per hari sekitar 7 pasien.
Sedangkan per hari ini menjadi 4 pasien per hari yang meninggal dunia.
4. Angka kesembuhan naik
Kang Emil melanjutkan, berkat penerapan kebijakan PSBB tingkat kesembuhan naik hampir dua kali lipat.
Angka di atas dilihat dari turunnya kecepatan virus yang menyebar.
"Sebelumnya kecepatan indeksnya 3 untuk reporduksi Covid-19, Alhamdulillah sudah turun jauh sekali menjadi 0,86."
"Ini menandakan sebelum PSBB karena banyak orang berkumpul dan mudik belum dilarang maka kecepatan penularan sangat tinggi," imbuhnya.
Kemudian, Kang Emil menjelaskan makna dari indeks tersebut.
"Indeks 1 persen itu artinya 1 pasien menularkan ke 1 orang lainnya. Kalau 3 persen itu dalam sehari bisa menularkan 3 orang lainnya."
"Hari ini indeks kita 0,86, artinya 1 orang pasien bisa menularkan ke 1 orang lainnya dalam waktu dua hari," urainya.
• Jokowi Minta Evaluasi Dilakukan di Daerah Non-PSBB dan Bandingkan dengan Daerah PSBB
• Tips Sembuh Covid-19 dari Twindy Rarasati: Jangan Sampai Toxic Positivity Merusak Mental
• Kota Tegal Nihil Kasus Baru Covid-19, Semua Tempat Usaha di Tegal Kembali Buka Mulai 15 Mei
5. Pergerakan lalu lintas
Kang Emil mengatakan penerapan PSBB juga secara langsung berdampak pada arus lalu lintas.
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, dirinya mengaku telah bisa menekan pergerakan lalu lintas di angkat 30 persen.
Namun angka tersebut naik ketika memasuki waktu sore hari.
Kang Emil menduga lalu lintas naik karena warga yang keluar rumah untuk ngabuburit
"Penekanan lalu lintas terbaik kita itu ada di minggu lalu, sekitar 20 persen, sekarang naik 30."
"Mudah-mudahan tidak lepas dari 30 supaya kita bisa mengelola," kata dia.
Terkahir, Kang Emil mengatakan berdasarkan hasil yang ada, Provinsi Jawa Barat mendapatkan apresiasi dari Presiden Joko Widodo.
"Kemudian, data berikut juga kami presentasikan di rapat terbatas dengan Bapak Presiden."
"Bapak Presiden mengapresiasi berbagai daerah yang melakukan PSBB ada yang judul PSBB seperti Jawa Barat."
"Ada yang tidak pakai judul seperti di Bali, semua pembatasan wilayah ini membuahkan berita yang menggembirakan," tandasnya.
• Kecelakaan Pesawat yang Angkut Sembako di Danau Sentani Tewaskan Pilot Perempuan asal AS
• Update Covid-19 Global Selasa, 12 Mei 2020 Siang: Kasus Kematian di 11 Negara sudah Lampaui China
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)