WHO Sebut Konsep Herd Immunity tanpa Vaksin untuk Tangani Covid-19 Berbahaya

WHO mengecam penerapan konsep herd immunity untuk menangani wabah virus corona Covid-19 lantaran mengorbankan nyawa manusia.

ub.edu
ILUSTRASI virus corona Covid-19. 

"Manusia bukan kawanan (seperti binatang). Saya pikir kita harus benar-benar berhati-hati ketika kita
menggunakan cara itu," ujar dia.

Ryan juga mengaku tidak sepakat dengan asumsi bahwa tingginya kasus saat ini merupakan pertanda
pandemi akan berakhir.

Sebab dia mengatakan jumlah kasus yang kini ada masih jauh di bawah perkiraan.

"Hasil awal dari studi sero-epidemiologi menunjukkan yang sebaliknya. Jumlah orang yang terinfeksi
dalam total populasi mungkin jauh lebih rendah dari yang kami perkirakan," ungkap Ryan.

Ia memaparkan, hanya sekitar 1 persen dari 10 persen orang di dunia yang menunjukkan bukti infeksi,
menurut hasil awal dari 90 survei serologi yang terjadi di seluruh dunia.

Sehingga, dia berkata implikasi kesehatan dari virus itu jauh lebih parah daripada yang diyakini banyak orang.

Sementara pimpinan teknis WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan tubuh belum dapat mengevaluasi
metodologi seroprevalensi yang sedang berlangsung--yang mencari antibodi dalam darah untuk
mengetahui riwayat infeksi Covid-19.

"Apa yang ditunjukkan oleh penelitian seroepidemiologis ini kepada kami adalah bahwa ada sebagian
besar populasi yang tetap rentan. Jadi kita masih harus menempuh jalan panjang dengan virus ini," ujar
Kerkhove.

Fadli Zon Minta Kenaikan Iuran BPJS Dibatalkan: Rakyat sudah Jatuh, Tertimpa Tangga, Dilindas Mobil

WHO menyatakan, sebuah hasil penelitian menunjukan bahwa orang yang memiliki antibodi Covid-19
jauh lebih sedikit dari yang diharapkan. Selain mengarah pada kegagalan, herd immunity juga
berbahaya untuk diterapkan.(WHO/CNN/wly)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul WHO Sebut Herd Immunity untuk Mengatasi Pandemi Corona Konsep Berbahaya

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved