Kena PHK di Jakarta, Pria Ini Nekat Mudik ke Solo dengan Berjalan Kaki Selama 4 Hari, Tempuh 401 Km
Pria bernama Maulana Arif Budi Satrio nekat mudik berjalan kaki dari Cibubur menuju ke Solo.
"Dalam pikiran saya itu mau naik bus, tiketnya Rp 500 ribu, tapi yang datang Elf, bukan bus, terus saya tidak mau," kata dia.
Satrio pun tak patah arang, ia tetap memutar otak dan memutuskan menggunakan kendaraan pribadi.
Sekira tanggal 10 Mei 2020, ia berangkat namun nasibnya tak mujur lantaran sesampainya di kawasan Cikarang, Jawa Barat.
"Saya putus asa dan berantem di tol Cikarang katanya suruh balik, makanya, kalau saya tetap tinggal di Jakarta, saya hanya bertahan lima hari," ucap Satrio.
"Uang sisa sekitar Rp 400 ribu, itu sisa uang bulanan lalu, makanya saya langsung pulang dengan jalan kaki, subuh saya berangkat," tambahnya.
Satrio hanya bisa membawa dua tas sebagai bekalnya berjalan kaki dari Cibubur.
Dengan mengenakan celana pendek yang dipadukan kaos dan penutup wajah, ia membulatkan tekat berjalan kaki menempuh perjalanan pulang kampung melalui jalur pantura.
"Rata-rata berjalan 12 sampai 14 jam per hari, rata-rata menempuh 100 kilometer per hari," kata Satrio.
"Pokoknya kalau capek istirahat, Cibubur berhenti di Cikarang, Tanjung Pura Karawang dan berhenti di Klari," papar dia.
"Saya memutuskan jalan kaki karena Allah memberikan dua kaki, saya niatkan untuk pulang dengan berjalan kaki," tambahnya.
• Ada Covid-19, Tradisi Mudik Ussy Sulistiawaty - Andhika Pratama Berubah: Bukannya Ga Sayang Keluarga
Satrio mengaku berjalan kaki sekuat tenaga dan tetap menjalankan ibadah puasa.
"Di sepanjang perjalanan antara Karawang hingga Tegal itu panasnya minta ampun, tetapi setelah memasuki Brebes dan Pekalongan cuaca mulai agak adem," tutur dia.
"Saking lamanya berjalan di bawah terik matahari, kulit saya sampai kayak terbakar, sedangkan kalau malam saya istirahatnya kadang numpang tidur di SPBU maupun warung-warung tempat pemberhentian truk," imbuhnya.
Langkah kakinya harus terhenti di kawasan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Itu lantaran aksi nekatnya berjalan kaki untuk pulang kampung kepergok sejawatnya di Persatuan Pengemudi Pariwisata Indonesia (Peparindo).