Tanggapi soal New Normal, Sudjiwo Tedjo: Cuma Konkretkan Simbol 'Maut', yang Sewaktu-waktu Menjemput
Dalam sebuah utas Twitter, Sudjiwo Tedjo sebut 'new normal' cuma mewujudkan secara nyata simbol 'maut' yang bisa sewaktu-waktu merenggut nyawa manusia
Kepercayaan lah yang seharusnya bisa terpelihara baik oleh pemerintah.
Pasalnya, rasa percaya rakyat bisa tergerus akibat ketidak-konsistenan kebijakan.
"Tapi kalau kepercayaan kita kpd seluruh institusi jadi tergerus lalu lenyap krn rutinitas ketidak-konsistenan kebijakan," lanjutnya.

• Sudjiwo Tedjo Kritik Tata Bahasa SBY Saat Tuliskan Hal Ini: Pakai Aja Komposer Sah Kok
Seniman kelahiran Jember 57 tahun silam itu juga memberikan analogi ketidak-konsistenan kebijakan seperti halnya perempuan saat menjalin hubungan asmara.
Bedanya, perempuan membuat kebingungan itu menjadi indah.
Namun, sikap ketidak-konsistenan jika diterapkan dalam urusan negara tidak akan menjadi indah.
"Ketidak-konsistenan perempuan dalam pasangan cinta itu indah. Mulutnya mengusir tapi matanya menahan. Duh ini membingungkan yg indah. Tapi jangan di dalam bernegara," tulis @sudjiwotedjo.
Bagi Sudjiwo Tedjo, rakyat akan bisa memaklumi jika pemerintah tidak bisa memberikan lapangan pekerjaan.
Namun, menurutnya juga tak baik jika pemerintah terus memberikan rasa bingung kepada rakyatnya di masa-masa sulit seperti ini.
"Kalau negara gak sanggup ngasih kami kerjaan dll, ok, kami maklum, tapi jangan ngasih kami rasa bingung," pungkasnya.

(TribunPalu.com/Isti Prasetya, Kompas.com/Muhammad Idris, Rakhmat Nur Hakim)