Wacana New Normal Kian Gencar Digaungkan, Saham Ritel Perbelanjaan Mulai Melonjak

Kabar rencana pembukaan kembali sejumlah pusat perbelanjaan memberi sentimen positif bagi emiten ritel, terutama yang memiliki gerai di mall

Alex Suban/Warta Kota
Para suami menunggu istrinya yang berbelanja di Toko Matahari, Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, Rabu (22/11/2017). 

Ia menilai kinerja LPPF serta RALS berpotensi susut hingga 50% di akhir tahun. "Karena biasanya pendapatan terbesar justru menjelang lebaran," terang dia, Rabu (27/5).

Chris memprediksi kinerja ACES dan MAPI tertekan 10%-20% tahun ini. Menurut dia, bisnis peritel baru akan pulih bila kasus korona turun dan aktivitas ekonomi normal.

Meski begitu, Chris menilai saham RALS, MAPI dan ACES sekarang ini cukup menarik diakumulasi.

"Emiten-emiten tersebut mempunyai kinerja yang cukup solid, ACES juga merupakan pemimpin di industrinya," tutur dia.

Sepanjang tahun 2019, ACES mengantongi pendapatan Rp 8,14 triliun, naik 12,43%.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 6,79% menjadi Rp 1,03 triliun.

Meski begitu, menilik data RTI, valuasi ACES termasuk cukup tinggi.

Price to earning ratio (PER) perusahaan ritel peralatan rumahtangga ini sebesar 23,08%. Sementara PER MAPI lebih kecil, yaitu sebesar 12,50 kali.

PER LPPF bahkan cuma 2,96 kali. Meski begitu, perlu diingat, pertumbuhan pendapatan LPPF sempat cenderung melambat di tiga tahun terakhir, di bawah 5%.

Artikel ini sudah ditayangkan di Kontan dengan judul Dampak Rencana New Normal, Harga Saham Peritel Naik, Kinerja Keuangan Masih Tertekan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved